"Jika kerja sama ekonomi tersebut berjalan baik, maka akan berdampak signifikan terhadap perekonomian dalam negeri. Maka, harus ditindaklanjuti konkret dengan memajukan hilirisasi sumber daya alam Indonesia," katanya.
Beberapa industri hilir memiliki potensi besar untuk dikembangkan di Indonesia, termasuk industri makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, otomotif, elektronik, furnitur, serta industri kimia dan farmasi.
"Indonesia memiliki keunggulan dalam sumber daya alam yang mendukung pengembangan industri-industri tersebut," kata Efa Yonnedi yang juga Rektor Universitas Andalas Padang.
Selain itu, permintaan domestik yang besar dan potensi ekspor ke pasar global menjadikan industri-industri tersebut potensial untuk terus tumbuh dan berkembang di Indonesia.
Efa menekankan pentingnya investasi dalam teknologi, inovasi, dan peningkatan kualitas produk untuk meningkatkan daya saing industri hilir Indonesia.
Ia juga menyarankan agar pemerintah di daerah-daerah segera menyelesaikan rencana detil tata ruang dan wilayah yang dapat diakses secara digital untuk mendukung investasi ini.
"Regulasi yang memudahkan usaha juga diperlukan untuk mendukung pertumbuhan industri," kata akademisi yang mengenyam pendidikan di Manchester University dan Monash University ini.
Para pengusaha, menurut Efa, berperan strategis dalam mengembangkan inovasi, meningkatkan kualitas produk, efisiensi proses produksi, dan menyesuaikan produk dengan kebutuhan pasar.
Pengusaha juga menginvestasikan modal dan sumber daya untuk mengembangkan pabrik, teknologi, dan infrastruktur produksi guna mendukung hilirisasi produk.
"Pengusaha dapat bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti pemerintah, lembaga riset, dan mitra bisnis lainnya, untuk memperkuat," kata akademisi yang sebelumnya menjabat Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Andalas ini.
Efa yakin Anindya bersama para pengusaha lainnya di tanah air bisa memainkan peran-peran tersebut secara efektif sehingga dapat memberikan kontribusi positif dalam pengembangan industri dalam negeri, menciptakan nilai tambah ekonomi, dan meningkatkan daya saing produk lokal di pasar global.(*)