JEDDAH, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Jemaah haji yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 1 Embarkasi Surabaya (SUB 01) mengawali pemulangan gelombang pertama jemaah Indonesia ke tanah air, Jumat (21/6/2024) dini hari Waktu Arab Saudi (WAS).
Ada 371 jemaah, terdiri atas 366 jemaah dan 5 petugas haji.
Para jemaah mengaku bersyukur dan senang bisa menjalani ibadah haji dengan nyaman dan aman. Mereka menyampaikan terima kasih kepada petugas haji, termasuk kepada Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
Jemaah asal Bojonegoro, Karto Diprayitno, misalnya, dia tak bisa menyembunyikan rasa senang selama menjalankan ibadah di Makkah maupun Madinah. Bahkan, di usia 73 tahun dirinya bisa menunaikan semua rukun haji meski didampingi keponakan
"Paling berkesan itu ya hotelnya bagus. Prasmanannya (makanan) bagus. Semuanya bagus, Alhamdulillah. Pelayanan bagus semua. Kemarin ada teman kesasar satu hari gak ketemu. Akhirnya ditemukan teman dari Palembang, Probolinggo, dan kepolisian di Mina," ujarnya.
Termasuk suasana di maktab Mina, dirinya merasa cukup nyaman meski kondisi tenda memang tidak seluas seperti di Arafah. Namun, baginya ibadah haji adalah melatih fisik sekaligus kesabaran.
"Memang di Mina sempit, tapi ya wajarlah orangnya banyak. Ga ada masalah, karena niatnya kita ibadah kan. Terus kesabaran itu yang penting. Kalau kamar mandi itu ya biasal ah. Orang-orang ngantre. Saya usia 73 tahun bisa berangkat ke sini, Alhamdulillah," ucap Karto.
Karto pun mendoakan Menteri Agama dan jajaran serta para petugas haji tahun ini dapat menuntaskan kerja dengan sehat dan lancar. "Semoga pak Menteri, Pak Yaqut sehat semua, terus besok bisa bagus lagi kepemimpinannya. Oke, mantap Pak Yaqut," ujarnya sambil tersenyum.
Rasa syukur dan gembira juga disampaikan jemaah asal Batam, Muhammad Thesar yang tergabung dalam kloter 1 Embarkasi Batam (BTH) 01. Jemaah berusia 18 tahun ini sangat berkesan terutama saat menjalani ibadah puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
"Berkesannya itu saat di Arafah, nah itu terasa sekali bagaimana beratnya. Kemudian saat di Muzdalifah dan Mina. Tapi, mudah-mudahan itu setimpal dengan pahala yang didapat," ujar Thesar.
Dirinya bercerita dari rangkaian ibadah di Armuzna yang paling menguras fisik saat menuju lokasi jamarat dari Maktab Mina. Selain cuaca panas, jarak yang cukup jauh juga memberikan pengalaman baru. Namun, untuk kondisi tenda di Mina yang dikeluhkan sejumlah jemaah, dirinya mengaku sudah cukup layak meski harus sedikit berdesak-desakan.
"Tenda di Mina, Alhamdulillah ada sedikit bisa dibilang lumayan nyaman dan tidak terlalu berdempet-dempet sekali. Kondisinya selagi bisa kami tempati dan kondisinya nyaman, itu sudah layaklah sebenarnya. Termasuk di Muzdalifah karena kita hanya sebentar, cuma dikasih karpet, saya rasa sudah cukup daripada duduk di bebatuan," katanya.
Kemudian jemaah asal Bojonegoro lainnya, Siti Cholifah mengatakan petugas haji sudah melayani dengan sangat baik. Termasuk petugas kesehatan yang selalu sigap melayani jemaah lansia baik dalam kondisi sakit maupun perlu pendampingan khusus.
"Tendanya gak apa-apa menurut saya. Entah kalau yang lain. Kalau pelayanan haji ya saya ndak ada kendala apa - apa. Bagus ya," ucap jemaah berusia 51 tahun itu.
Jemaah kloter SUB 01 asal Bojonegoro tiba di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah pada pukul 21.15 WAS. Sebelum turun dari bus, masing-masing ketua rombongan membagikan paspor jemaah. Ketika paspor diterima, jemaah turun satu persatu dari bus milik Masyariq dan diarahkan menuju paviliun B bandara untuk istirahat sejenak sembari menunggu proses check in.