JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Mirip dengan kasus yang pernah terjadi di Jambi, dimana pemilik mobil dikira maling lalu berujung dengan kematian.
Bedanya, jika di Jambi si pemilik mobil mengalami kecelakaan tunggal usai ketakutan dan panik diteriaki maling, sementara di Pati Jawa Tengah (Jateng), pemilik mobil kehilangan nyawa karena dihajar massa juga karena diteriaki maling.
Kejadian di Jateng ini dialami oleh pemilik rental mobil, warga Jakarta inisial BH (52).
Kasat Reskrim Polresta Pati Kompol M. Alfan Armin, dalam keterangannya kepada media di Mapolresta Pati pada Jumat (7/6), mengatakan kejadian naas itu terjadi di Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Korban BH datang ke Pati untuk menjemput mobil rentalnya yang sempat hilang.
Setelah sebelumnya BH menelusuri dan melacak titik lokasi mobilnya melalui GPS, diketahui ternyata ada di Pati.
Tak sendiri, BH lalu berangkat dari Jakarta ke Pati bersama rekannya SH (38), KB (50), dan S (30).
Saat sampai di lokasi, ia melihat mobilnya memang ada di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo.
Karena mobil dalam kondisi terkunci, kemudian BH dan rekannya menghidupkan mobil itu dengan kunci cadangan.
Namun upaya mengambil mobil itu terlihat oleh warga, Karena tak mengenal BH dan rekan-rekannya yang lain, kemudian warga langsung berteriak maling.
Mendengar teriakan itu, warga yang lain mendekat, BH dan tiga rekannya kemudian langsung dihajar massa.
Tak hanya menghajar fisik, warga bahkan juga membakar mobil yang mereka gunakan saat datang dari Jakarta ke Pati Jateng.
Karena telah babak belur, kemudian korban BH dan rekannya lalu dievakuasi ke rumah sakit terdekat. Namun sayang saat sampai di rumah sakit nyawa BH tak bisa lagi tertolong, BH dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 18.00 WIB dan tiga rekannya yang lain selamat.
Polisi hingga saat ini masih menyelidiki dan memeriksa rekan BH yang ikut serta dan memeriksa warga sekitar.
Kejadian di Jambi Korbannya Dokter
Seorang dokter yang masih sangat muda bernama dr Dwi Fatimah Yen (29) juga mengalami hal yang hampir sama dengan BH di Jateng.
Aalumni Fakultas Kedokteran Universitas Jambi (FK Unja) itu tewas setelah mobil yang dikendarainya kecelakaan pada Jumat (29/3/2024), sekitar pukul 23.50 WIB.
Erwin, salah satu keluarga dr Dwi Fatimahyen mengatakan, kecelakaan yang dialami korban terjadi setelah sebelumnya korban panik diteriaki maling dan dikejar oleh warga.
Tak hanya dikejar warga, korban kata Erwin juga ikut dikejar polisi yang membuat korban semakin panik lalu menancap gas kendaraannya hingga kemudian kecelakaan.
Masih menurut Erwin, di malam naas itu, korban memang sedang ada kegiatan di luar sedang berkeliling mencari ruko yang akan dijadikan klinik kecantikan.
Ia pamit dengan kedua orangtuanya H Pasiman dan Nani untuk pergi ke rumah teman sambil mencari lokasi ruko.
Ia berangkat dari rumah orangtuanya di Kelurahan Pasir Panjang, kecamatan Danau Teluk, Kota Jambi, mengendarai mobil Daihatsu Ayla berwarna hitam.
Setelah lama berkeliling kemudian korban merasa dibuntuti oleh beberapa orang hingga sampai di perumahan Pondok Cipta sekitar SPN Polda Jambi, Desa Pondok Meja, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muarojambi
Karena cemas, kemudian korban menelpon ayahnya dan mengabarkan bahwa ada beberapa orang mengikutinya.
Mendengar itu kemudian sang ayah meminta korban segera menjauh.
Diduga karena cemas kemudian korban menaikkan kecepatan mobilnya, kata Erwin.
Saat tancap gas itulah kemudian korban diteriaki maling oleh beberapa orang dan warga lain.
Korban Juga Dikejar Polisi
Kapolres Muaro Jambi, AKBP Wahyu Bram mengatakan, kendaraan yang dikendarai korban malam itu melewati pos penyekatan polisi.
Melihat warga mengejar sambil berteriak maling, polisi kemudian bertindak, apalagi mobil itu memang terlihat ngebut dengan kecepatan tinggi, takut itu akan mencelakai warga dan pengendara lainnya.
Kemudian polisi melakukan pengejaran sambil menghidupkan sirine.
Karena tak juga berhenti, kemudian polisi menghidupkan toa dan memberi peringatan agar sopir yang membawa mobil mau berhenti. Namun tak juga berhenti.
Kemudian polisi mengeluarkan tembakan peringatan agar mobil stop tapi tak juga stop, malah terus melaju kencang ke arah Kota Jambi.
Hingga kemudian saat tiba di Desa Sekernan, mobil jadi tak terkendali, saat menghindari kendaraan lain, terjadilah kecelakaan, mobil menabrak rumah warga.
Malam naas itu, pintu mobil di bagian sopir sempat tak bisa dibuka, lalu dilakukan evakuasi dari pintu sebelah kiri, korban kemudian dibawa ke rumah sakit dan meninggal dunia di rumah sakit.
Petugas kepolisian kata Wahyu malam itu sudah bertindak sesuai kewenangannya, memberhentikan kendaraan yang berkecepatan tinggi apalagi kendaraan tersebut sebelumnya dicurigai setelah dikejar warga sambil diteriaki maling.
Atas kejadian ini, pihak keluarga meminta polisi bisa membantu menuntaskan kasus ini dengan menindak dan menghukum pihak yang telah berteriak maling terhadap korban malam itu dan telah memprovokasi keadaan jadi tak terkendali dan berujung kematian. (*)