JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Untuk ke 7 kalinya kota Jambi kembali meraih anugerah Adipura.
Penghargaan bergengsi dibidang lingkungan hidup itu diterima langsung oleh Pj Wali Kota Jambi Sri Purwaningsih yang diserahkan oleh Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Republik Indonesia Alue Dohong.
Sebelumnya kota Jambi juga menerima penghargaan yang sama untuk ke 6 kalinya pada Februari 2023 lalu.
Anugerah Adipura ke 7 yang diraih oleh Kota Jambi ini adalah wujud apresiasi dan pengakuan pemerintah pusat atas komitmen dan kesungguhan Kota Jambi dalam upaya pengelolaan sampah yang berkelanjutan, hijau dan berkonsepkan ramah lingkungan.
Acara penganugerahan yang berlangsung di Auditorium Gedung Manggala Wanabhakti, Kementerian LHK jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat Selasa (5/3/2024), turut dihadiri Wakil Presiden RI K.H. Ma’ruf Amin, Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar serta para penerima penghargaan.
Pada awal tahun 2024 ini, Kementerian LHK menyerahkan penghargaan hasil evaluasi kinerja pengelolaan lingkungan hidup tahun 2023, yaitu penghargaan Adipura untuk 106 kabupaten/kota, penghargaan Adipura Kencana untuk 5 kabupaten/kota, serta juga turut diserahkan Sertifikat Adipura kepada 51 kabupaten/kota karena dinilai memiliki upaya atas kinerja pengelolaan sampah dari sumbernya.
Usai menerima penghargaan, Pj Wali Kota Jambi Sri Purwaningsih menyampaikan rasa syukur atas diraihnya supremasi tertinggi bidang tata kelola persampahan dan kebersihan lingkungan itu. Ia meminta jajarannya untuk tidak berhenti memberikan yang terbaik untuk masyarakat kota Jambi, terlebih kota Jambi merupakan gerbang masuk provinsi Jambi.
"Alhamdulillah, siang hari ini pemerintah kota Jambi mendapatkan penghargaan bergengsi dibidang pengelolaan lingkungan hidup yakni Adipura dari Presiden Republik Indonesia melalui Kementerian Lingkungan Hudup, Ini adalah penghargaan Adipura ke 7 untuk Kota Jambi. Saya berharap dengan mendapatkan Adipura hari ini, bukan berarti prestasi Kota Jambi berakhir, tetapi ini adalah start untuk kita lebih giat lagi menunjukan bahwa Kota Jambi benar-benar menjadi kota yang nyaman, bersih, rapi,” ujar Sri.
Sri meminta jajarannya harus menunjukkan bahwa Kota Jambi memang kayak meraih anugerah tersebut.
"Kita bisa tunjukan nanti secara lingkungan semuanya mendukung bagaimana Kota Jambi ini benar-benar layak untuk mendapatkan penghargaan Adipura Kencana nantinya," tutur Sri.
Capaian luar biasa ini tentunya tidak hanya dilakukan satu pihak saja. Kerja keras seluruh jajaran Pemkot Jambi yang dikomandoi dinas LH Kota Jambi, mampu menjaga tradisi sebagai penghargaan bergengsi tersebut.
Sri pun kembali memberi apresiasi kepada semua pihak yang telah bekerja keras menjaga kota Jambi selalu bersih dan nyaman. Sembari berpesan agar kinerja baik itu semakin ditingkatkan sebagi modal untuk mendapatkan penghargaan yang lebih bergengsi yakni Adipura Kencana.
"Terima kasih dan apresiasi untuk teman-teman semuanya para kepala OPD, para camat, para lurah serta juga segenap masyarakat Kota Jambi yang turut bekerja keras untuk mewujudkan mendapatkan Adipura ini. Mudah-mudahan berikutnya nanti kita mendapatkan Adipura Kencana," pungkas Sri.
Program Adipura merupakan instrumen kebijakan yang telah dilaksanakan sejak tahun 1986, dengan melalui berbagai perubahan dan pengembangan menjadi lebih baik, untuk memenuhi tuntutan kebutuhan dan arah kebijakan yang ada, sehingga dapat menjadi instrumen yang efektif dalam mendorong terciptanya kualitas lingkungan hidup yang bersih, teduh, dan berkelanjutan.
Kota Jambi telah mengimplementasikan rencana aksi Pemerintah Indonesia untuk pencapaian Zero Waste, Zero Emission dari subsektor sampah. Aksi nyata itu tampak dari sistem pengelolaan sampah di Kota Jambi yang telah mengimplementasikan metode pengelolaan controlled/sanitary landfill.
Kota Jambi juga saat ini telah memiliki TPA terbaru yang berlokasi di Talang Gulo dengan mengaplikasikan konsep Waste to Energy atau pemanfaatan sampah menjadi energi (menggunakan teknologi Emission Reduction in Cities (ERiC) Programme Solid Waste Management dengan sistem Sanitary Landfill). TPA ini merupakan bantuan Pemerintah Jerman melalui German Federal Government (KfW/Kreditanstalt für Wiederaufbau).
Selain itu, Pemkot Jambi memperoleh bantuan UNESCAP untuk pembangunan Integrated Resource Recovery Center (IRRC), bertempat di Pasar Talang Banjar, yang mengolah sampah organik hasil pembuangan Pasar Talang Banjar menjadi sumber energi ramah lingkungan. (hfz)