PRABUMULIH, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Sabtu (2/3/2024) dini hari warga RT 03 Kelurahan Anak Petai, Kecamatan Prabumulih Utara di Kota Prabumulih Sumsel kaget karena atap rumah mereka berhamburan dan beterbangan.
Bukan sembarang terbang, karena atap-atap rumah itu terbang bahkan ada yang sejauh ratusan meter sekitar pukul 01.00 WIB. Jumlah rumah yang terdampak mencapai 26 rumah.
Hal ini terjadi seiring dengan terjadinya angin putting beliung di wiayah tersebut. Ketika itu angin kencang disertai hujan juga menghantui warga.
Dari total rumah yang terdampak, 5 rumah mengalami kerusakan ringan, sementara 21 rumah lainnya mengalami kerusakan berat.
Warga Trauma Ini Kronologi Kejadiannya
Meski tidak ada korban jiwa dalam insiden ini namun sejumlah warga dilaporkan mengalami trauma dan terpaksa mengungsi, ketakutan kini menghantui warga karena kejadian atap terbang ini terjadi pada malam hari dalam kondisi mencekam.
Ketua RT 03 RW 01 Kelurahan Anak Petai, Mardiah, menjelaskan bahwa bencana angin puting beliung bermula ketika hujan deras melanda daerah tersebut.
Suara petir yang menggelegar disusul dengan angin kencang yang berputar menyebabkan kerusakan yang cukup parah pada sebagian besar rumah di perumahan komunitas tersebut.
"Saat itu suara petir sangat keras, tiba-tiba lampu mati dan suara angin kencang langsung terdengar dengan suara seng berterbangan," ujar Mardiah, menggambarkan kejadian mencekam yang dialami oleh warga setempat.
Dia menambahkan bahwa tak seorang pun dari warga berani keluar rumah selama kejadian berlangsung. Mereka baru berani keluar setelah situasi agak reda.
Salah satu warga, Samiri, menyatakan bahwa malam itu sangat mencekam. "Tidak ada tanda-tanda sebelumnya, atap langsung hilang saat angin kencang datang.
Kami hanya bisa berdoa di sudut tempat tidur. Anginnya sangat kencang, gelap, dan hujan deras," ujar Samiri dengan suara gemetar, mengingatkan kembali momen mengerikan yang dialaminya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Prabumulih, Sriyono SH, menjelaskan bahwa total rumah yang rusak akibat bencana angin puting beliung berjumlah 26 unit.
Dari jumlah tersebut, 12 unit dihuni dan 14 unit lainnya tidak berpenghuni. Sriyono menegaskan bahwa tidak ada korban jiwa ataupun luka-luka dalam peristiwa tersebut.
Dikatakannya, merespons bencana alam itu pihaknya mengirimkan personel untuk membantu proses evakuasi dan penanganan pasca-bencana.
"Sejak pagi, personel kami sudah berada di lokasi kejadian untuk membantu evakuasi atap rumah yang beterbangan," tutur Sriyono, menekankan upaya yang dilakukan pihaknya dalam penanganan darurat pasca-bencana. (*)
Berita ini telah tayang di palpos.id dengan judul : 26 Atap Rumah Komunitas Penyapu Jalan Rusak Parah Diterjang Badai, Ini Kronologisnya