JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Mendekati Bulan Suci Ramadan 1445 H, jalan tol pertama di Provinsi Jmabi terus digenjot pengerjaannya.
Jalan tol yang digunakan untuk memangkas jarak dari Provinsi Jambi dengan Provinsi Sumatera Selatan ini pengerjaanya hingga akhir Februari 2024 sudah mencapai 54,28%.
Dalam pengerjaannya, Proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Bayung Lencir - Tempino ini menggunakan teknologi canggih.
Teknologi yang digunakan untuk percepatan proyek ini, Hutama Karya menerapkan digital construction seperti Electric Density Gauge (EDG).
EGD digunakan untuk mengukur kepadatan tanah lebih cepat, Load Scanner untuk mengontrol volume material agar lebih presisi, Building Information Modelling untuk merencanakan, merancang, membangun maupun mengelola konstruksi dengan lebih efisien.
BACA JUGA: Resmi! Jalan Tol Indrapura-Lima Puluh Bertarif, Berikut Daftar Harganya
Selain itu, penerapan digital survei dengan LiDar (Light Detection and Ranging) dan GNSS (Global Navigation Satelite System) serta penggunaan Load Scanner untuk menghindari kesalahan dalam proses perhitungan volume material yang dipakai.
Hutama Karya juga melakukan serangkaian upaya dalam meminimalisir dampak proyek terhadap lingkungan sekitar dengan melakukan penanaman kembali pohon-pohon di area disposal.
BACA JUGA:Jalan Tol Limapuluh-Kisaran Tuntas ULF, Waktu Tempuh Indrapura-Kisaran Hanya 40 Menit
Juga melakukan normalisasi saluran pengairan di sekitaran proyek, melakukan pengendalian debu dengan penyiraman pada jalan akses serta melakukan inspeksi rutin terhadap kendaraan pengangkut material agar tidak membahayakan pengguna jalan lainnya.
Proyek yang memiliki panjang jalan utama 15,4 km dan jalan akses sepanjang 1,8 km, telah dimulai pembangunannya pada bulan Mei 2023 dan ditargetkan selesai di bulan Juni 2024 mendatang dengan progres saat ini mencapai 54,28%.
BACA JUGA: Ini Daftar 15 Ruas Jalan Tol Trans Sumatera Telah Beroperasi, Tol Jambi Bulan Juni 2024 Kelar
Proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Bayung Lencir - Tempino Seksi 3 dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan skema kerja sama operasi (KSO) bersama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (Wijaya Karya) dan PT Brantas Abipraya (Persero) (Brantas Abipraya) (KSO HK-Wika-BAP) senilai Rp 2,76 Triliun.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa pada tahun 2024 Kementerian PUPR menargetkan operasional JTTS Koridor Utama antara lain Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat (sebagian Seksi 2-Seksi 4), Binjai-Langsa Seksi 2, Kisaran-Indrapura, Padang-Pekanbaru (Bangkinang-Pangkalan), Sigli-Banda Aceh Seksi 1, Betung-Jambi Seksi Bayung Lencir-Tempino, Padang-Pekanbaru (Padang-Sicincin), dan Binjai-Langsa (Seksi 3).
“Kecepatan pembangunan ini memerlukan dukungan dari berbagai pihak agar dapat selesai tepat waktu,” ujar Basuki Hadimuljono.