Setelah Bunuh Satu Keluarga, Siswa SMK Perkosa 2 Mayat Korban

Rabu 07-02-2024,17:18 WIB
Reporter : joni trumanbe
Editor : Dona Piscesika

JAMBIEKSPRES.CO.ID –Siswa SMK inisial JND yang membunuh 5 orang sekeluarga membuat pengakuan baru, katanya ia juga memperkosa 2 mayat korban perempuan yang sudah dibunuhnya terlebih dahulu.

Korban pembunuhan satu keluarga ini terdiri dari suami, istri dan 3 anak. Mereka adalah yaitu Waluyo (35), Sri Winarsih (34), RJS (15), VDS (11) dan ZAA (3). Tinggal di Jalan Sekunder 8, Desa Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Provinsi Kalimantan Timur.

Dihadapan polisi, pelaku JND mengaku memperkosa secara bergantian Sri Winarsih (34) dan putri sulungnya RJS (15).

Dalam video interogasi yang beredar di TikTok, JND mengaku langsung memperkosa RJS duluan kemudian baru ibunya. Tentu saja setelah korban ditebas dengan senjata parang yang ia bawa.   

"Saat kamu melakukan persetubuhan itu, langsung?' tanya polisi. "Iya," jawab Junaedi.

"Yang dibunuh R duluan, apa mamahnya?" tanya lagi polisi."Mamahnya," jawab Junaedi.

"Berarti balik lagi ke kamar (memperkosa)," lanjut polisi itu kemudian dibenarkan oleh Junaedi.

Motif Sakit Hati

Kapolres PPU AKBP Supriyanto, dalam jumpa pers pada Selasa (6/2/2024) mengatakan, kepada petugas kepolisian, JND mengaku sakit hati dengan keluarga tetangganya itu karena beberapa persoalan.

Pertama, JND pernah memiliki hubungan spesial dengan anak pertama korban yaitu RJS, namun hubungan itu tak direstui oleh kedua orangtuanya.

Persoalan lain, antara pelaku dan korban juga terjadi konflik terkait masalah ayam. Kemudian pelaku juga pernah meminjam helm kepada keluarga korban namun tak juga dikembalikan padahal sudah tiga hari lamanya.

Mabuk Sebelum Membunuh

JND ternyata juga minum dan mabuk-mabukan dulu dengan temannya sebelum melakukan aksi membunuh tetangganya.

Supriyanto mengatakan pada pukul 23.30 WITA, setelah mabuk-mabukan, pelaku JND kemudian diantar pulang oleh temannya. Dan saat sampai di rumah itulah ia langsung ingin melancarkan aksinya.

JND melakukan aksinya itu pada Selasa (6/2/2024) dini hari kurang dari pukul 02.00 WITA. Saat itu, keluarga korban sedang nyenyak tidur.

Matikan Amper Listrik Rumah Korban

Aksi pembunuhan itu diawali JND dengan mendatangi rumah korban lalu mematikan amper listrik di rumah tersebut.

Sambil membawa parang, JND kemudian masuk ke rumah korban dan langsung bertemu Waluyo. Saat itulah kemudian JND langsung mengayunkan senjata parangnya ke arah Waluyo hingga terkapar.

Saat Waluyo tak lagi berdaya, JND kemudian menuju ke salah satu kamar. Di kamar itu ternyata ada istri Waluyo yaitu Sri Winarsih (34).

Sedang berada di samping Sri Winarsih yaitu anaknya VDS yang masih berusia 11 tahun dan anak bungsunya ZAA yang masih balita usia 3 tahun.

JND kemudian mengayunkan lagi senjata yang ia pegang ke arah tiga korban berikutnya, tiga anak beranak itu kemudian terluka parah dan bergelimang darah.

Melihat tiga korban berikutnya sudah tak berdaya, kemudian JND menuju ke kamar berikutnya. Di kamar ini lah JND akhirnya bertemu RSJ, gadis remaja berusia 15 tahun.

RSJ disebut memiliki hubungan asmara dengan JND. JND  tak mendapat restu berhubungan dengan RSJ. Keluarga RSJ melarang hubungan mereka berdua.

Sakit hati dan motif dendam asmara karena hubungannya tak didukung , JND kemudian nekad menghabisi nyawa 5 anggota keluarga itu termasuk sang pujaan hatinya, RSJ.

Puas dengan apa yang ia lakukan, JND kemudian keluar dari kamar RSJ. Saat hendak meninggalkan rumah, di ruang depan JND melihat Waluyo masih bergerak.

JND lalu kembali mengayaunkan senjata parangnya ke arah Waluyo hingga akhirnya Waluyo diam tak lagi mampu bergerak.

Setelah membunuh semua anggota keluarga kekasihnya itu, JND kemudian pulang ke rumahnya, mandi, ganti pakaian dan parang yang ia gunakan langsung dicuci.

Tak lama setelah itu, JND lalu mengajak kakaknya ke rumah Ketua RT, untuk melapor telah terjadi aksi pembunuhan di rumah tetangganya. Saat di rumah Ketua RT itu, JND sudah dalam posisi bersih sudah mandi.

Kemudian, pihak Polsek dan Polres langsung menuju lokasi. Kepada polisi kemudian JND mengaku telah terjadi pembunuhan, pelakunya sekitar 3 orang.

"Namun apa yang disampaikan itu tidak bersesuaian dan tak masuk akal, kemudian pelaku kita amankan di Polsek, sementara tim kita fokus melakukan olah TKP," lanjut AKBP Supriyanto.

Tak butuh waktu lama, tak sampai 2 jam usai kejadian, polisi akhirnya berhasil mengungkap pembunuhan ini. Pelaku kemudian mengakui telah menghabisi nyawa 5 anggota keluarga tetangganya.

Tak hanya membunuh, pelaku kata kapolres, juga mengambil handphone dan juga uang tunai korban dan kini juga telah disita.

Kata Kapolres PPU, JND  bisa diancam hukuman mati atau hukuman seumur hidup, sesuai Pasal 340 sub 338 sub 36 juncto 76C UU Perlindungan Anak.

Hingga saat ini, pihak kepolisian masih mengamankan lokasi di sekitar rumah korban dan juga rumah pelaku untuk menjaga kondisi agar tetap kondusif.

Terkait informasi JND diduga juga diduga memperkosa RSJ  saat sudah tak lagi bernyawa. Terkait hal ini masih akan diselidiki lebih lanjut.(*)

Kategori :