JAMBIEKSPRES.CO.ID- Jakarta Convention Center (JCC) menjadi saksi ketegangan dan antusiasme dalam debat terakhir Calon Presiden (Capres) Pemilu 2024.
Anies Baswedan (Capres Nomor Urut 1), Prabowo Subianto (Capres Nomor Urut 2), dan Ganjar Pranowo (Capres Nomor Urut 3) beradu gagasan, membawa tema kali ini ke ranah kesejahteraan sosial, pembangunan sumber daya manusia (SDM), dan inklusi dengan sorotan khusus pada aspek kebudayaan.
Prabowo Subianto membuka debat dengan menegaskan peran penting budaya sebagai karakter bangsa yang perlu dijaga dan dilestarikan.
BACA JUGA:Debat Capres 2024, Satu Desa, Satu Faskes, Satu Nakes
Ia merinci rencana pembentukan dana abadi untuk budaya, memberi contoh pencak silat yang selama 37 tahun menjadi penjaga kebudayaan.
Menurutnya, pemerintah memiliki tanggung jawab besar dalam melestarikan budaya sebagai identitas bangsa.
Ganjar Pranowo melengkapi wacana dengan menyoroti keseimbangan antara budaya dan birokrasi. Ia mengusulkan agar pemerintah berperan sebagai fasilitator, memberikan ruang ekspresi bagi para seniman dan budayawan.
Baginya, budaya harus tumbuh secara organik, sementara pemerintah berperan sebagai pengamat yang melihat hasil dari upaya pengembangan budaya.
Anies Baswedan, dengan penuh semangat, menyebut kekayaan Indonesia terletak pada kebudayaannya. Menurutnya, sektor pembangunan harus fokus pada pengembangan budaya agar para budayawan dapat mengeluarkan ekspresi kreatif mereka. Anies menggarisbawahi pentingnya membangun kebudayaan bukan hanya untuk dirawat, tetapi dikembangkan secara progresif.
BACA JUGA:Debat Capres 2024, Prabowo Subianto Ungkap Rencana Besar untuk Indonesia
Dalam interaksi berikutnya, Prabowo Subianto menegaskan bahwa pemerintah harus memberi ruang inisiatif, inovasi, dan kreativitas, sambil turun tangan dalam pemeliharaan warisan budaya seperti situs, museum, dan istana-istana sejarah. Ia menganggap hal ini sebagai bagian integral dari sejarah bangsa.
Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan melanjutkan dengan penekanan pada inisiatif dan kreativitas, dengan Ganjar menyebutkan pentingnya fasilitasi dari pemerintah dan Anies menekankan pengembangan sektor budaya sebagai tujuan utama pembangunan.
Debat kali ini menjadi ajang yang memperlihatkan perbedaan pendekatan dalam memahami dan mengembangkan budaya Indonesia. Sementara Prabowo menekankan pada pemeliharaan warisan sejarah, Ganjar dan Anies menyoroti pentingnya memberikan ruang untuk ekspresi dan kreativitas budaya di masa depan. Masyarakat menantikan implementasi konsep-konsep ini sebagai langkah awal menuju pemeliharaan dan pengembangan kebudayaan yang lebih baik. (*)