JAMBIEKSPRES.CO.ID – Polisi Malaysia menembak mati seorang Warga Negara Indonesia (WNI) pada Rabu (31/1/2024) di sebuah Apartemen.
Kejadian bermula ketika Polisi Malaysia melakukan sebuah penggebrekan di Negeri Selangor tepatnya di Apartemen Melati Blok 15 Taman Bukit Subang Shah Alam.
Dilansir dari Harian Metro Malaysia, WNI tersebut disebut sebagai tersangka kasus pembunuhan. Namun tak dijelaskan detail pembunuhan yang dimaksud maupun inisial nama WNI yang ditembak.
Kejadian ini dipertegas oleh Datuk Hussein Omar Khan yang merupakan Kepala Polisi Selangor. Kata Datuk Hussein, tim polisi yang melakukan penggebrekan merupakan Tim Bareskrim atau CID Markas Kontingen Polisi Selangor dan JSJ IPD Petaling.
Penggeberekan dilakukan sekitar pukul 17.50 atau jam 6 kurang waktu Selangor.
Saat sampai di Blok 15 tempat tersangka tinggal, polisi mengetuk pintu apartemen beberapa kali namun tak dibuka oleh tersangka.
Setelah itu, polisi melakukan tindakan lebih jauh dengan mendobrak pintu apartemen kemudian berhasil masuk.
Saat masuk itu, tim Polisi Malaysia langsung memperkenal diri sebagai petugas kepolisian.
Namun reaksi tersangka malah langsung menyerang petugas dengan sebuah senjata parang dengan panjang hampir 30 centimeter.
Masih menurut kepolisian, tersangka membawa parang sambil berlari dengan cepat ke arah petugas yang masuk dari arah pintu apartemen.
Kemudian Polisi Malaysia melepaskan satu kali tembakan yang membuat tersangka yang berusia sekitar 20 tahunan itu langsung roboh.
Polisi beralasan, peluru harus ditembakkan karena untuk mempertahankan diri dari serangan senjata parang yang dilakukan tersangka terhadap petugas kepolisian.
Polisi juga telah menyita parang yang digunakan tersangka untuk menyerang.
BACA JUGA:Sosok WNI yang Ditembak Mati Polisi Malaysia di Apartemen Ternyata..
Seorang saksi bernama Alief di sekitar tempat kejadian kepada Harian Metro Malaysia bercerita, sore itu ia sedang mengelas motor di lantai dasar blok apartemen.
Ia melihat ada sekelompok pria mendobrak salah satu pintu di blok apartemen.
Ia kemudian mendengar suara tembakan lalu menyusul dengan kedatangan banyak petugas kepolisian lainnya di lokasi kejadian.
Alief mengetahui bahwa ruangan itu dihuni oleh warga baru namun ia tidak mengenal orang tersebut. (*)