JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Jambi, Kamis pagi (25/1/2024) melakukan sidak pasar dan pergudangan di Kota Jambi. Sasaran sidak kali ini adalah Pasar Talang Banjar dan Gudang Beras PT. Dunia Aneka Usaha.
Inspeksi pasar tersebut dipimpin oleh Asisten Sekda Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Amirullah dan diikuti oleh perangkat daerah teknis terkait dalam pengendalian inflasi di Kota Jambi. Seperti, Kadisperindag Kota Jambi, Amran, Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Jambi, Evridal Asri, Kadis Tenaga Kerja dan UKM Kota Jambi, Komari, Inspektur Wilayah III, Sudirman dan Kabag Perekonomian dam SDA Setda Kota Jambi, Hendra Saputra.
Sidak tersebut dilaksanakan untuk meninjau secara langsung ketersediaan pasokan dan harga sejumlah komoditas pokok penting, terutama Volatile food, yang sering mengalami fluktuasi harga.
Dalam sidak tersebut, tim mengunjungi beberapa kios dan penjual beberapa komoditas yang ada di pasar tersebut. Seperti cabe, bawang, sayuran dan beras. Kunjungan tersebut dimanfaatkan tim untuk berdialog dengan pedagang, guna mendalami kondisi aktual yang terjadi di pasar milik Pemerintah Kota Jambi itu.
Dalam tinjauan tersebut didapat informasi bahwa ketersediaan sejumlah komoditas pangan, seperti cabai merah, cabai rawit, mengalami penurunan harga dibanding hari sebelumnya, yang mengalami kenaikan.
"Cabai memang menjadi perhatian khusus bagi kami, karena komoditas ini menjadi penyumbang inflasi dengan andil cukup besar di Kota Jambi maupun seluruh Indonesia. Terlebih beberapa hari terakhir mengalami fluktuasi naik turun, namun harga tidak melonjak tinggi dibanding bulan sebelumnya," ujar Amirullah saat melakukan sidak.
Amir juga sampaikan bahwa khusus komoditas beras, stoknya sangat aman di Kota Jambi, karena sejak beberapa bulan lalu, terutama menjelang Nataru, pemerintah telah mengambil langkah strategis untuk menjaga pasokan beras selama beberapa bulan.
"Khusus beras, kondisi sangat aman karena pemerintah melalui Bulog telah menyiapkan cadangan pasokan untuk beberapa bulan kedepan, hingga menjelang Idul fitri. Terlebih tadi di gudang juga disebutkan bahwa disejumlah daerah akan terjadi panen beras, sehingga akan menambah cadanga pasokan beras," timpalnya.
Pemerintah Kota Jambi terus berupaya melakukan intervensi pengendalian dan stabilisasi pasokan dan permintaan kebutuhan pokok penting bagi masyarakat Kota Jambi. Hal tersebut penting dilaksanakan untuk menjaga stabilitas harga dan inflasi yang terkendali, sehingga tidak ada lonjakan harga di tengah masyarakat.
Pemkot Jambi menurut Kabag Perekonomian dan SDA, telah membangun kolaborasi dan sinergisitas bersama semua pihak, agar upaya pengendalian inflasi Kota Jambi mendapatkan hasil yang baik.
"Sebagai langkah antisipasi dan strategi kontingensi, Pemerintah Kota Jambi telah mengumpulkan para distributor dan agen cabai yang ada di Kota Jambi untuk duduk bersama Ibu Pj. Wali Kota Jambi, berdiskusi terkait kebijakan pengendalian dan stabilisasi harga yang akan dilakukan Pemerintah Kota Jambi," sebut Hendra.
Pemerintah, lanjut Hendra, sebenarnya tidak bisa mengintervensi harga pasar terlalu jauh, namun dapat melakukan langkah stabilisasi harga, jika terjadi gap perubahan harga yang terlalu tinggi di pasar.
"Jika terjadi lonjakan harga atas komoditas volatile food di pasar, pemerintah dapat mengintervensi stabilisasi harga. Bisa dengan operasi pasar maupun subsidi membayar selisih harga beli dengan harga jual," jelas Hendra.
Selain intervensi pasar, Pemkot juga telah melakukan langkah strategis lainnya untuk memastikan ketersediaan pasokan komoditas dari daerah pemasok, dengan melaksanakan Kerjasama Antar Daerah (KAD).
"Sesuai arahan Ibu Wali Kota, Kerjasama antar daerah juga gencar dilaksanakan oleh Pemkot Jambi, untuk memastikan ketersediaan pasokan komoditas dari daerah penghasil terjaga dengan baik di Kota Jambi. Oleh karenanya kami aktif melakukan perjanjian kerjasama, maupun inisiasi dan komunikasi efektif dengan daerah lain, maupun Pemprov Jambi dan stakeholder lainnya," pungkas Hendra. (hfz)