DOHA, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Timnas Indonesia bersiap menghadapi Australia pada babak 16 besar Piala Asia 2023, namun sejarah pertemuan kedua tim tidak selalu menyenangkan bagi Garuda.
Berdasarkan catatan di laman 11 vs 11, Indonesia telah bertemu Australia sebanyak 18 kali, dengan dominasi yang jelas dari tim Negeri Kanguru.
Australia telah mencatatkan 14 kemenangan atas Indonesia, sementara hanya tiga pertandingan berakhir imbang, dan sekali saja Indonesia berhasil mencatat kemenangan. Kekalahan terbesar Timnas Indonesia dari Australia terjadi pada Kualifikasi Piala Dunia 1974, dengan skor telak 0-6 saat bermain tandang.
Namun, bukan tanpa momen cerah bagi Indonesia. Salah satunya terjadi pada Kualifikasi Piala Dunia 1982, di mana Indonesia berhasil meraih kemenangan 1-0 berkat gol tunggal Risdianto di Stadion Senayan pada 30 Agustus 1981.
Setelah itu, Indonesia sempat menahan imbang Australia tanpa gol dalam Kualifikasi Piala Asia 2011 di Stadion Gelora Bung Karno, pada 28 Januari 2009. Pertemuan terakhir di kandang Australia pada Kualifikasi Piala Asia 2011, Indonesia hanya kalah tipis 0-1.
Dalam konteks Piala Asia 2023, pertemuan antara kedua tim ini menjadi sorotan tersendiri. Meskipun catatan head to head menunjukkan keunggulan Australia, namun sepak bola seringkali memberikan kejutan.
Peluang Indonesia untuk meraih hasil yang lebih baik tetap terbuka. Pertandingan antara Australia dan Indonesia pada babak 16 besar Piala Asia 2023 tentu akan menjadi panggung bagi kedua tim untuk menunjukkan kualitasnya.
Meskipun sejarah tidak berpihak kepada Indonesia, namun semangat juang dan persiapan matang dapat menjadi kunci bagi Garuda untuk menciptakan kejutan. Dukungan dari para suporter dan netizen diharapkan menjadi motivasi tambahan bagi Timnas Indonesia.
Kemenangan atas Australia tidak hanya akan menjadi prestasi tersendiri, tetapi juga akan membawa semangat baru bagi sepak bola Indonesia di kancah internasional.