JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Penjabat Wali Kota Jambi Sri Purwaningsih membuka sosialisasi 'bijak bermedia dan berpendapat' bagi siswa SMP dan SMA se Kota Jambi.
Kegiatan yang berlangsung di Luminor Hotel, Kota Jambi, Rabu (24/1/2024) itu, untuk pendampingan kepada anak-anak dalam bermedia sosial dan penggunaan internet supaya tidak disalahgunakan.
Harapannya anak-anak mampu memfilter dan menyaring informasi dan tidak mudah terprovokasi
Pj Wali Kota Jambi Sri Purwaningsih mengatakan, pihaknya memberikan sosialisasi kepada para peserta didik di kota Jambi untuk bijak bermedsos.
"Kini memasuki era digitalisasi, yang semuanya dilakukan dengan gawai, maka untuk generasi muda Kota Jambi ini harus dilakukan pembinaan," kata Sri Purwaningsih.
Pembinaannya sebut Sri, hadir langsung dari Jakarta dan dari Provinsi, Kapolda Jambi yang diwakilkan Binmas.
"Supaya anak-anak kita para peserta didik SMP dan SMA di kota Jambi ini bisa menggunakan gawainya secara bijak, secara cerdas tidak ikut larut dalam mode-mode yang sekarang banyak terjadi, seperti menyebarkan hoax yang kemudian malah mengalami masalah," imbuhnya.
"Makanya kami mengundang para narasumber yang benar benar kompeten untuk memastikan anak-anak kami kota Jambi ini menjadi generasi muda penerus bangsa yang nanti diharapkan menjadi generasi emas. Bijak dalam bermedia sosial," imbuhnya.
Sejauh ini sebut Sri, bagaimana juga peran orang tua terhadap anak-anak.
Pada intinya sebut Sri, kegiatan tersebut berfokus bagaimana memahamkan anak anak bermedsos yang bijak.
Sementara KPAI Kawiyan mengatakan, media sosial sekarang sulit dihindari, karena memang dengan internet banyak sisi kehidupan yang bisa dipermudah seperti komunikasi dan bisnis.
"Tapi di sisi lain untuk anak anak kita ada hal yang harus diperhatikan dalam ber media sosial. Silahkan media sosial digunakan untuk menimba ilmu, berkreasi, mencari informasi informasi baru, hal hal baru yang sifatnya inspiratif," debutnya.
Tapi disisi lain kata dia, ada yang tidak boleh, seperti pornografi, menghujat orang.
"Hal yang sifatnya merugikan orang juga tidak boleh," ujarnya.
"Pengawasan itu adalah tanggung jawab bersama, orang tua, guru, tenaga pendidik harus memberikan contoh dan melakukan pengawasan. Saya rasa dari sekian juta pelajar kita, mereka gunakan internet untuk hal hal yang benar, mungkin ada satu dua yang harus kita dampingi agar tetap bermedia sosial dengan cara yang benar," jelasnya.