SUMATERA, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Ada 9 ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang telah beroperasi secara penuh hingga Januari 2024 ini. Sebenarnya dari semua itu, tol mana yang paling ramai dilalui masyarakat?.
Mengacu pada operasional JTTS selama musim libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) kemarin. Ada beberapa ruas JTTS yang kendaraannya cukup menonjol ramainya.
Berikut 9 ruas JTTS yang beroperasi penuh selama Nataru.
1.Tol Terbanggi Besar - Pematang Panggang - Kayu Agung (Terpeka).
2.Tol Palembang - Indralaya (Palindra),
3.Tol Indralaya - Prabumulih (Inpra),
4.Tol Bengkulu - Taba Penanjung (Bengtaba),
5.Tol Pekanbaru - Dumai (Permai),
6.Tol Pekanbaru - Bangkinang (Pekbang),
7.Tol Binjai - Langsa Seksi 1 & 2 (Binjai – Kuala Bingai),
8.Tol Indrapura – Lima Puluh, dan
9.Tol Sigli - Banda Aceh Seksi 2 – 6 (Seulimeum - Baitussalam).
Dari catatam Hutama Karya, dalam 2 minggu yaitu sejak 18 Desember 2023 hingga 3 Januari 2024, tercatat ada 1,5 juta kendaraan yang melintasi JTTS.
Angka ini menunjukkan kenaikan disbanding nataru tahun lalu. Naiknya sebesar 38 persen.
Lantas dari 9 ruas JTTS itu, tol mana yang paling banyak dilewati kendaraan?
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Tjahjo Purnomo mengatakan, ternyata tol favorit tahun ini dan paling banyak dilalui masyarakat adalah Tol Pekanbaru – Dumai.
Tol Pekanbaru-Dumai selama Nataru tahun ini dilewati 303.446 kendaraan.
Kok bisa? Kata Tjahjo, salah satu penyebabnya adalah tingginya minat warga Pekanbaru berlibur di negeri jiran Malaysia.
Tol Pekanbaru-Dumai memang memperdekat jarak Indonesia dan Malaysia, karena melalui Dumai, masyarakat tinggal menyeberang dan akan sampai langsung di Melaka.
Sebaliknya, selama Nataru ini juga banyak masyarakat Dumai yang memilih Pekanbaru sebagai lokasi liburan mereka, membuat jalan tol yang sering disebut Tol Permai ini padat kendaraan.
Selama Nataru, juga ada 2 tol baru sebagai tambahan yang dibuka secara fungsional di Sumatera yaitu:
1.Tol Kuala Bingai – Tanjung Pura. Tol ini mempersingkat akses dari Langsa ke Binjai dan tahun ini langsung diserbu kendaraan dan dilalui 62.000 kendaraan. Angka ini berlangsung sejak 23 Desember 2023 hingga 10 Januari 2024.
2.Tol Bangkinang – Koto Kampar. Tol ini juga dibuka secara fungsional, yang menghubungkan Provinsi Riau dan Sumatera Barat. Tol ini juga langsung jadi favorit dilintasi 12.000 kendaraan sejak 24 Desember 2023 hingga 3 Januari 2024.
Kata Tjahjo dua ruas JTTS yang dibuka secara fungsional ini, banyak dilalui kendaraan pribadi.
“Sangat terlihat antusias tinggi pengguna jalan tol menggunakan JTTS sebagai jalur alternatif guna mempermudah akses antar kota maupun antar Provinsi di Sumatera,” lanjut Tjahjo.
BACA JUGA:Kalau Tol Pekanbaru-Rengat Nyambung, Waisak di Candi Muara Takus Makin Naik Daun
Hutama Karya juga mengklaim, pelayanan JTTS untuk kendaraan yang lewat selama Nataru berjalan dengan maksimal.
Hutama Karya juga telah melakukan pemeliharaan dan beautifikasi, sehingga zero pothole, agar aman dan nyaman untuk dilalui pengguna jalan tol.
Indikasi positif lainnya juga terlihat dari angka kecelakaan yang 0 persen, turun dari sebelumnya 3 persen.
BACA JUGA:Ini Lokasi 10 Rest Area Permanen Tol Pekanbaru-Dumai, UMKM 4 Daerah Riau Siap-siap!
Juga tidak terjadi antrian panjang di gerbang tol. Hal ini ikut didukung tambahan alat transaksi seperti mobile reader dan top-up asongan dan juga kesiapan personil.
“Kondisi ini harus dipertahankan dan ditingkatkan lagi,” lanjut Tjahjo lagi. Guna membantu masyarakat, Hutama Karya juga mengeluarkan buku panduan digital, di sana terdapat peta, info tarif, data fasilitas dannjuga lokasi rest area.
BACA JUGA:Satu-satunya Tol di Indonesia yang Bisa Akses ke Luar Negeri
Tjahjo juga menyampaikan ucapan terimakasih atas dukungan semua pihak, dari Polri, TNI, Dishub dan BNPB hingga Tim Satgas Libur Nataru Hutama Karya sehingga lalu lintas di JTTS kali ini berlangsung dengan aman dan lancar.
Tiada henti Hutama Karya juga terus menghimbau kepada masyarakat untuk tetap mematuhi n tata tertib dan ketentuan yang berlaku di jalan tol.
Diantaranya menjaga kecepatan minimum 60 km/jam dan maksimum 100 km/jam dan jangan menggunakan bahu jalan kecuali benar-benar dalam keadaan darurat.
Kemudian jika ngantuk, lelah, maka beristirahatlah di tempat istirahat terdekat. Jika ada kejahatan, pengguna tol diminta segera melapor ke Call Centre masing-masing ruas tol yang nomornya tercantum di banyak titik.
Tjahjo juga berharap, ke depan akan semakin banyak masyarakat yang memilih JTTS untuk alternatif jalur perjalanannya. (*)