JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) per tanggal 19 Desember 2023 pukul 08.00 WIB menaikkan status Gunung Api Raung, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur dari sebelumnya Level I (Normal) menjadi Level II (Waspada).
Masyarakat dan pengunjung/wisatawan agar tidak mendekati pusat erupsi di kawah puncak dengan radius 3 km. PVMBG akan terus memantau perkembangan aktivitas G. Raung dan akan meninjau kembali jika terdapat perubahan visual dan kegempaan yang signifikan.
"Berdasarkan hasil pemantauan visual dan kegempaan pada periode Bulan Desember 2023 serta masih belum stabilnya kondisi tekanan di area kawah pasca terjadinya Gempa Tektonik Lokal, serta dengan mengingat potensi ancaman bahaya nya, maka tingkat aktivitas G. Raung pada tanggal 19 Desember 2023 pukul 08.00 WIB dinaikan dari Level I (Normal) menjadi Level II (Waspada)," ujar Kepala PVMBG Hendra Gunawan di Bandung, Selasa (19/12).
Data kegempaan yang dirangkum PVMBG menunjukan adanya peningkatan aktivitas kegempaan. Gempa Hembusan yang signifkan pada tanggal 18 Desember 2023 yang mencapai 57 kali kejadian.
Gempa Hembusan merupakan gempa permukaan akibat pelepasan gas yang berasal dari lubang tembusan gas pada kubah lava yang terletak di lantai kawah. Selama Desember 2023 tidak terekam adanya Gempa Vulkanik Dalam, menunjukkan saat ini aktivitas fluida (gas, cairan, padatan batuan) berada pada kedalaman relatif dangkal dengan sistem terbuka, didukung dengan terekamnya getaran Tremor Menerus selama periode ini.
Potensi bahaya G. Raung yang mungkin terjadi saat ini berupa akumulasi gas vulkanik konsentrasi tinggi di dasar kawah. Erupsi G. Raung menurut catatan sejarah menghasilkan aliran piroklastik, jatuhan piroklastik dan aliran lava andesitik sampai basaltik, sedangkan saat tidak terjadi erupsi, aktivitas berupa hembusan gas di dasar kawah.
Rangkaian erupsi pada Juli hingga Oktober 2020 menghasilkan material batuan berukuran abu yang sebarannya terbatas di sekitar kawah puncak. Pada bulan Januari 2021 hingga Februari 2021 terjadi erupsi abu berwarna hitam dan kecoklatan disertai aliran lava di dasar kawah. Erupsi terakhir G. Raung juga terjadi pada tanggal 27 Juli 2022 berupa erupsi abu.
"Dalam tingkat aktivitas Level II (Waspada), masyarakat dan pengunjung/wisatawan agar tidak mendekati pusat erupsi di kawah puncak dengan radius 3 km. Tingkat aktivitas G. Raung akan ditinjau kembali jika terdapat perubahan visual dan kegempaan yang signifikan," terang Hendra.
Masyarakat agar mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan oleh Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, serta tidak terpancing oleh berita-berita yang tidak benar dan tidak bertanggungjawab mengenai aktivitas G. Raung, dan mengikuti arahan dari Instansi yang berwenang yakni Badan Geologi yang akan terus melakukan koordinasi dengan BNPB, BMKG, K/L, Pemda, dan instansi terkait lainnya.
Saat ini terdapat beberapa Gunung Api di Indonesia yang sedang mengalami peningkatan aktivitas dan untuk mengetahui informasi mengenai aktivitas gunung api, gempa bumi, dan gerakan tanah di Indonesia terkini dapat diperoleh melalui aplikasi/Website Magma Indonesia (vsi.esdm.go.id atau magma.esdm.go.id), dan media sosial PVMBG (Facebook, Twitter, dan Instagram).(*)