Sopir truk lainnya, Bambang mengaku, untuk mendapat solar Ia harus mengantre lebih kurang 10 jam.
"Ngantre dari pukul 01.00 WIB, demi mendapatkan solar,” kata Bambang.
Menurut Bambang, susahnya mendapatkan solar ini sangat berdampak pada profesinya sebagai seorang sopir.
"Otomatis uang makan kito di jalan bertambah, istirahat kurang, serta trip bawa barang juga berkurang,” katanya.
Disampaikannya, kesulitan mendapatkan solar ini sudah berlangsung lama. "Mobil sudah rame jugo, dari plat luar pada ke Jambi semua," sampainya.
Dirinya berharap agar kedepannya pemerintah dapat segera menangani permasalahan ini, sehingga Ia dan rekannya sesama sopir dapat bekerja normal.
"Harapan kami bagaimana solusinya sopir-sopir bisa mendapatkan solar,” katanya.
Salah satu petugas SPBU di Jalan Pattimura, saat dibincangi terkait sulitnya solar, mengatakan, susahnya mendapatkan solar karena kendaraan yang menggunakan bahan bakar solar sudah sangat banyak.
“Ini kendaraannya makin banyak," singkatnya. (mg8)