JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID -Universitas Jambi (UNJA) baru saja menyelesaikan pengukuhan 19 Guru Besar baru pada Oktober 2023 ini.
Di mana pengukuhan tersebut dilaksanakan dalam tiga periode, periode pertama dilaksanakan pada 25 oktober 2023, periode kedua pada 26 Oktober 2023 dan periode ketiga pada 30 Oktober 2023.
Beberapa hari setelah pengukuhan tersebut, Rektor UNJA, Prof. Drs. H. Sutrisno, M.Sc., Ph.D memberikan pandangan dan harapannya terkait para Guru Besar baru tersebut dalam kemajuan UNJA ke depannya. Hal tersebut disampaikannya saat ditemui awak media di ruang kerjanya baru-baru ini.
Rektor menyebutkan, setiap universitas terdapat sosok yang memiliki peran sentral dalam membentuk masa depan ilmu pengetahuan dan pendidikan tinggi. Mereka adalah guru-guru ulung, tokoh akademis yang tidak hanya menjadi pemelihara tradisi, namun juga pionir inovasi. Berperan penting dalam mengarahkan universitas, menciptakan budaya pembelajaran yang dinamis, dan mendorong perkembangan intelektual mahasiswa.
"Guru besar bukan hanya dosen biasa, mereka adalah pilar esensial dalam fondasi pendidikan tinggi yang menantang dan inspiratif. Saat ini Universitas Jambi memiliki 69 Guru Besar. Dimana dalam tahun 2023, terdapat penambahan Guru Besar sebanyak 29 orang," sebutnya.
Guru Besar adalah permulaan jenjang akademik tertinggi untuk ujian berikutnya. Mereka memiliki pengaruh yang kuat dalam pembuatan kebijakan universitas, pengembangan program-program baru, dan penentu arah.
Keputusan mereka tentang penelitian yang didanai dan fokus akademik mereka mempengaruhi bagaimana universitas memposisikan diri dalam persaingan global.
Tren dunia yang terus berubah, Guru Besar harus senantiasa beradaptasi dan mencari cara-cara untuk mempertahankan relevansi pendidikan tinggi. Dengan menggabungkan pengalaman, pengetahuan, dan visi mereka, membantu universitas menjawab tuntutan masa depan, termasuk teknologi canggih, tantangan global, dan perubahan sosial.
Menurut Rektor, seorang Guru Besar hendaklah memiliki pengetahuan yang luas, yang cukup pada bidangnya, dan mampu berkolaborasi antar bidang untuk menyelesaikan masalah kompleks.
Caranya dengan menguatkan Kelompok Keilmuan (KK). Guru Besar bisa menjadi fasilitator yang melibatkan fakultas dari berbagai latar belakang. "Hal ini membantu mahasiswa dan peneliti untuk mendapatkan perspektif yang lebih luas dan solusi yang lebih komprehensif terhadap masalah yang dihadapi saat ini. Kolaborasi antar disiplin ilmu juga memberikan mahasiswa pengalaman yang berharga dalam belajar bekerja sama dalam tim dan beradaptasi dengan situasi yang beragam," katanya.
Di Universitas Jambi, saat ini penguatan SDM akhir-akhir ini semakin bagus sehingga harus diberikan arah baru. Yang dimaksud dengan arah baru tersebut adalah membangun Kultur Baru, yang Mandiri, Unggul, dan Entrepreneurship. Ada 5 formula penting yang harus dilakukan oleh Guru Besar ke depannya untuk mengoptimalkan potensi mahasiswa yaitu menghasilkan platform berpikir kritis (critical thinking);
Platform Entrepreneurship dalam bentuk pembelajaran; Paltform Kewirausahaan, yang sekarang sudah berkembang cukup bagus pada mahasiswa UNJA; Platform Inovasi dan Kreativitas. Lebih ditekankan pada penelitian dan pengabdian masyarakat yang dapat dijadikan satu capaian luaran produk inovasi; Platform Artificial Intellegent (AI) untuk pembelajaran.
"Itu dia wilayah para Guru Besar UNJA untuk berkiprah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Dengan capaian Guru Besar ini dapat memacu pola pikir yang lebih maju untuk bagaimana mahasiswa-mahasiswa UNJA dapat mengoptimalkan skala potensinya. Nantinya, para Guru Besar diberikan hibah kompetitif dan pendanaan sesuai dengan indeks kerja," lanjut Rektor.
UNJA harus mentransformasi diri melalui digital transformasi diantara yaitu Sistem Informasi Akademik (SIAKAD), Sistem Informasi Tugas Akhir Terintegrasi (ELISTA), Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI), Sistem Terintegrasi Pengabdian Masyarakat (e-DIMAS), Sistem Informasi Akademik Kampus Merdeka (SIAKADEKA), Sistem Informasi Akademik Blok, Sistem Informasi Laboratorium (SILABOR), Katalog Perpustakaan, e-Learning Universitas Jambi, e-Konseling, e-Registration UNJA, dan Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) UNJA.
UNJA juga harus melakukan transformasi Menuju PTN-BH sehingga institusi harus melakukan transformasi. Itu dapat terjadi dengan baik dengan syarat UNJA harus mandiri, salah satu wujudnya adalah UNJA menjadi PTN-BH. Beberpa bentuk yang dilaksanakan UNJA menuju Badan Hukum yaitu, meningkatkan akreditasi skala nasional dan internasional, bertambahnya jumlah Guru Besar, terintegrasinya sistem penunjang yang berbasis elektronik, dan memperkuat capaian Indikator Kinerja Utama (IKU).