JAMBI,JAMBIEKSPRES.CO.ID - Wali Kota Jambi, Syarif Fasha terus konsisten buktikan komitmen yang kuat dirinya dalam tata kelola kepegawaian dan manajemen promosi-mutasi aparaturnya.
Terutama bagi posisi jabatan yang strategis seperti jabatan Camat dan Lurah, Wali Kota Jambi dua periode itu tampaknya begitu serius dalam mencari ASN terbaik yang pantas menduduki posisi jabatan strategis tersebut.
Hal tersebut mengemuka saat Fasha memimpin langsung proses Penentuan Akhir (Pantukhir) seleksi "Fit and Proper Test" calon Lurah di lingkungan Pemkot Jambi, yang berlangsung di Aula Griya Mayang, Kamis malam (26/10/2023). Pantukhir yang akan menjadi terakhir kali dilaksanakan oleh Fasha diakhir masa kepemimpinan dirinya di Kota Jambi itu, kali ini diikuti oleh tujuh orang ASN calon Lurah.
Turut mendampingi Wali Kota Fasha, tim seleksi yang terdiri dari beberapa Kepala OPD Pemkot Jambi. Seperti Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BKPSDMD) Kota Jambi, Liana Andriani, Inspektur Kota Jambi Yunita Indrawati, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Jambi, M. Husni, serta perwakilan Bappeda Kota Jambi, Edi Karsoni.
Tampak satu persatu calon Lurah yang didampingi oleh pasangan masing-masing, diwawancarai langsung oleh Wali Kota Fasha. Secara detail dan mendalam, Fasha menguji penampilan dan kemampuan personal peserta. Seperti "leadership", kemampuan manajerial, "communication skill", wawasan terkait jabatan, analisa terhadap suatu permasalahan dan "role play" sebagai seorang Lurah yang menjalankan tugas ditengah masyarakat.
Tidak luput pasangan calon Lurah, turut pula mendapat "ujian" dan tes kemampuan dari orang nomor satu di Kota Jambi itu. Setiap pendamping wajib memberikan pandangan terhadap tanggung jawab pribadi sebagai pendamping dan kesiapan mental jika benar-benar diberi amanah menjabat jabatan tersebut. Bahkan Wali Kota Fasha juga seringkali menguji kemampuan berorasi pasangan calon Lurah tersebut.
Wali Kota Syarif Fasha mengungkapkan bahwa seleksi serta fit and proper test calon Lurah adalah merupakan wujud transparansi dan akuntabilitas tata kelola manajemen kepegawaian Pemkot Jambi, terutama dalam hal mutasi dan promosi ASN. Dirinya ingin memastikan pejabat yang akan menduduki posisi strategis di Kota Jambi, terutama kepala wilayah, betul-betul ASN yang mumpuni dan memiliki kompetensi serta kemampuan sebagai seorang pemimpin.
“Pantukhir ini kita laksanakan karena kami ingin melihat langsung secara utuh, sosok calon pejabat dan kepala wilayah di Kota Jambi. Saya akan melihat kompetensinya secara menyeluruh, baik penampilannya seperti apa, cara berbicara di depan orang banyak seperti apa, cara mengambil keputusan yang penting seperti apa, itu yang saya ingin lihat,” ujar Wali Kota Jambi Fasha.
Lebih lanjut Wali Kota Fasha juga menjelaskan, hasil seleksi ini akan menjadi bahan penting dalam pertimbangan Baperjakat Kota Jambi, karena dalam waktu dekat akan dilaksanakan promosi dan mutasi di lingkungan Pemkot Jambi.
"Camat dan Lurah adalah miniatur Wali Kota, punya wilayah dan masyarakat. Bahkan saya beri julukan bagi mereka, Wali Kota Tingkat II dan III. Mereka bakal banyak dihadapkan dengan dinamika masalah kemasyarakatan, belum lagi PR lainnya yang harus segera diselesaikan. Dalam seleksi ini, manajemen kepemimpinan harus diutamakan," jelas Fasha
Selain Jabatan Tinggi Pratama (JPT) Eselon II, Pemerintah Kota Jambi membuka secara luas kesempatan bagi ASN Pemkot Jambi untuk menduduki posisi strategis seperti jabatan Camat (Eselon III) dan jabatan Lurah (Eselon IV), melalui proses seleksi dan kompetisi terbuka. Sehingga, setiap ASN di Kota Jambi yang mampu dan memenuhi kualifikasi persyaratan, dapat dengan leluasa mengikuti setiap seleksi jabatan di Pemkot Jambi.
Sebagaimana diketahui bahwa Wali Kota Jambi Syarif Fasha selama ini telah membuktikan kalibernya sebagai seorang kepala daerah yang visioner dan mumpuni dalam tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Dirinya mengusung gaya kepemimpinan Kota Jambi Terkini, yaitu "Entrepereneur Birokrasi" dan "New Public Service" dalam menjalankan roda pemerintahan di Kota Jambi. Konsep tersebut membawa implikasi yang cukup besar dalam tataran pengambilan kebijakan dan pola manajemen birokrasi yang lincah pada pemerintahan di Kota Jambi.
Menurut Fasha, trend pola kepemimpinan dan manajemen pemerintahan masa kini telah mengalami pergeseran. Seorang pemimpin yang memiliki visi ingin cepat memajukan daerahnya harus mampu pula beradaptasi terhadap perubahan yang cepat.
"Membangun Kota Jambi harus dimulai dengan inovasi. Inovasi juga harus ditopang oleh SDM yang mumpuni. Sumber daya manusia adalah kekuatan utama. SDM memiliki potensi yang mumpuni jika di manage dengan baik. Oleh karenanya, membangun inovasi harus selaras dengan membangun kekuatan dan kapasitas SDM," ujar Fasha.
Revolusi Birokrasi Entrepereneur dalam pemerintahan Kota Jambi menurut Fasha, harus berorientasi pada birokrasi pemerintahan yang memiliki jiwa dan semangat kewirausahaan berorientasi pada kebutuhan masyarakat. Orientasi itu dijalankan dengan karakteristik, efisien, inovatif, responsif, serta kompetitif dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan tugas serta fungsinya.