“Selain itu, jantung pasien dalam kondisi berdetak tidak normal,” kata dr Yulinda, Senin (23/10).
Kata Dia, terjadi kelainan pada katup jantung pasien, sehingga menyebabkan adanya gumpalan atau embolus pada aliran darah di bagian kakinya.
“Jadi bukan dari suntikan tersebut,” katanya.
Lantaran saat itu kondisi pasien dianggap darurat dan di RSUD tersebut tidak memiliki alat pengecekan yang cukup, maka dirujuk ke RSUD Mattaher.
Dari hasil pengecekan di Mattaher, pasien harus menjalani operasi di kaki sebanyak tiga kali hingga harus diamputasi.
“Jadi dari dokter saraf di Mattaher juga menyebutkan demikian, disebabkan embolus. Saat ini pasien infonya sedang berobat di luar Jambi terkait masalah katup jantung,” terangnya.
Lebih lanjut, dr Yulinda menyebutkan, pasien jantung tersebut seharusnya rutin melakukan kontrol dan berobat di RSUD Abdul Manap.
“Namun yang bersangkutan sudah lama tidak berobat. Sehingga tidak dapat lagi memonitor perkembangannya,” jelasnya.
Sementara itu, Dokter Spesialis Jantung RSUD Abdul Manap, dr Puspita menyebutkan hal senada. Kata dia, pasien memiliki penyakit jantung rematik yang tak kunjung dikontrol sejak tahun 2015.
“Akibatnya menimbulkan komplikasi fatal. Jantung bengkak dan membentuk gumpalan darah di jantung. Jika gumpalan ini lepas maka membahayakan organ tubuh yang lain,” bebernya.
Diantaranya yang paling berdampak adalah bagian otak, yang bisa menyebabkan pasien tersebut mengalami kelumpuhan.
“Kemudian bisa ke paru, di Jambi belum ada yang bisa nangani. Kemudian ginjal, lalu kaki. Yang keempat ini memang jarang, kasusnya 4 sampai 5 setahun. Dan yang diamputasi bisa sampai 1 orang,” jelas dokter yang menangani pasien tersebut.
Lebih lanjut, dirinya dan perawat lain sudah menjelaskan ke pasien mengenai kondisi tersebut.
Dia menampik bahwa kaki pasien sampai diamputasi karena obat yang disuntikan.
“Bukan karena disuntik. Benzathine Penicillin (obat) memang sakit. Tapi sakitnya paling lama 30 menit, tapi sudah kita beri obat nyeri,” jelasnya.
“Kalau lebih dari itu, berarti ada yang lain. Kita juga sudah curiga (kondisi,red) sejak beberapa hari sebelumnya. Kondisi oksigen di kakinya juga sudah turun dan kemudian kita kasih obat ternyata tidak ada respon, sehingga harus kita rujuk,” pungkasnya. (hfz