JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Sabtu (7/10) pagi langit Kota Gaza bertabur jejak roket.
Duar! Sekitar pukul 06.30 roket pertama ditembakkan kelompok bersenjata Hamas ke arah Israel. Sontak, serangan ini membuat Israel panik kemudian pemerintah Israel langsung menghidupkan sirine tanda bahaya di wilayah tersebut.
Siapa Hamas? Hamas adalah kelompok militan Islam dari Palestina yang memerintah Jalur Gaza. Hamas adalah kelompok yang marah besar Ketika Israel mengambil alih kekuasaan wilayah Gaza pada tahun 2007 lalu.
Sejak saat itu, Hamas membuat sumpah akan menghancurkan Israel dan dibuktikan dengan beberapa kali peperangan yang terjadi, termasuk Sabtu ini.
Terkait serangan ribuan roket kemarin, Hamas mengklaim bahwa memang mereka yang telah menembakkan roket-roket itu ke arah Israel.
Petinggi Hamas, Ezzedine al-Qassam kepada media internasional menegaskan, mereka akan mengakhiri kejahatan Israel.
Ezzedine al-Qassam mengaku bahwa pada 20 menit pertama serangan tersebut, lebih dari 5.000 roket telah mereka muntahkan ke Israel.
Video serangan roket ini pun viral di berbagai media sosial, terlihat langit di sekitar jalur gaza dipenuhi garis putih pertanda roket sedang menyerang.
Sirine tanda bahaya pun kemudian dibunyikan Israle di wilayah tengah dan juga di wilayah selatan Israel yang dekat dengan jalur Gaza.
Menghadapi serangan roket ini, Israel berupaya menangkis, beberapa roket berhasil dilumpuhkan, namun banyak juga yang lolos sehingga menimbulkan korban jiwa di Tepi Barat.
BACA JUGA:RS Indonesia di Palestina Tiga Kali Dihujam Senjata Israel, Bangunan Senilai Rp126 Miliar Rusak
Israel kemudian membalas roket Hamas dalam sebuah operasi perang bernama Operasi Padang Besi. Dalam Operasi Padang Besi ini Israel melakukan serangan udara terhadap Gaza Palestina.
Mirisnya, jumlah warga sipil Palestina yang tewas akibat serangan Israel ini malah jauh lebih besar dibanding serangan roket Hamas.
Mengutip dari Sky News, jumlah warga Palestina yang tewas akibat peperangan ini diduga hampir 200 orang, sementara itu korban warga Israel yang tewas diperkirakan 40 orang. Israle juga mengklaim hampir 1.000 warganya mengalami luka-luka.
Saat ini Israel telah menetapkan status Siaga terhadap wilayahnya menanggapi serangan kelompok Hamas Palestina sabtu kemarin.
Israel juga mengklaim, tak hanya serangan ribuan roket, namun para pasukan Hamas juga melakukan sesuatu yang baru dan nekad dengan mengirimkan pasukan untuk menyusup masuk ke wilayah Israel.
BACA JUGA:Asal Mula Kaum Yahudi Hingga Terbentuk Negara Israel dan Menguasai Wilayah Palestina
Peperangan ini terjadi menjadi rentetan ketegangan yang tak pernah kendor sejak 2007 lalu, sejak Israel menguasai Gaza.
Semakin memuncak, ketika Israel menutup selama hampir 15 hari perbatasan wilayah yang menghambat ribuan pekerja Gaza masuk ke daerah Israel.
BACA JUGA:Pesawat Tempur Israel Hantam Rumah Sakit Indonesia di Palestina, Tenaga Medis Tewas
Warga Palestina pun protes atas penutupan jalur yang dijaga militer Israel itu, bahkan saat aksi protes dilakukan, warga Palestina kemudian diberikan tembakan gas air mata. Jalur ini kembali dibuka pada 28 September.
Sebelumnya pada Mei 2023 lalu Israel dan Hamas juga terlibat peperangan. Ketika itu 34 warga Palestina tewas dan 32 warga Israel tewas dan terdapat dua warga asing. (*)