JAMBIEKSPRES.CO.ID – Di tengah kondisi global yang masih diliputi ketidakpastian, pertumbuhan ekonomi domestik pada kuartal tiga diperkirakan tetap berada di atas 5,0% dengan didukung oleh inflasi yang terkendali, aktivitas ekonomi yang baik, dan daya beli yang terjaga.
Optimisme tersebut didukung dengan kondisi perkonomian regional yang solid, termasuk Provinsi Jambi.
Kinerja baik perekonomian level regional Provinsi Jambi mengalami pertumbuhan sebesar 4,86% (yoy) dan sebesar 4,81% (qtq). Kontribusi perekonomian Provinsi Jambi pada Triwulan II Tahun 2023 bagi kawasan Sumatera meningkat apabila dibandingkan dengan Triwulan I Tahun 2023. Distribusi terbesar pertumbuhan perekonomian di Provinsi Jambi berasal dari sektor pertanian (31,96%), sektor pertambangan (14,90%), dan sektor perdagangan (13,17%).
Dari sisi indikator inflasi gabungan Provinsi Jambi bulan Agustus 2023 berada di angka –0,44 (mtm) atau mengalami deflasi dan 1,92% (yoy) berada di bawah inflasi nasional sebesar 3,27%. Tingkat inflasi bulanan Agustus mengalami penuruan baik yoy, ytd, dan mtm dibanding tahun tahun sebelumnya. Neraca Perdagangan (NP) Jambi hingga Agustus 2023 mengalami surplus sebesar USD 78,30 Juta dengan nilai devisa ekspor sebesar USD 827,55 Juta dan devisa impor sebesar USD 49,89 Juta. Tren Kinerja impor sampai dengan Agustus 2023 terus menunjukkan tren positif yang tumbuh 163,50% (yoy) dan 153,84 (ytd) dengan jenis barang impor utama adalah Pulp Kayu.
Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Jambi, Burhani AS menyebutkan, dalam hal realisasi pendapatan negara mencapai Rp5.279,86 miliar atau tumbuh 9,05% dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun 2022. Peningkatan ini dipengaruhi oleh pertumbuhan positif dari pendapatan Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Masuk dengan masing-masing nilai pertumbuhan sebesar 31,06%; 72,32%; dan 128,23%. “Hingga akhir Agustus 2023, PPN dalam negeri masih menjadi kontributor utama dalam penerimaan pajak dalam negeri, yaitu sebesar Rp2.178,85 miliar atau sebesar 51,08% dari total pajak secara netto,” ujarnya melalui rilis yang diterima Jambi Ekspres.
Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp571,54 miliar atau tumbuh 29,18% dari realisasi tahun 2022. Salah satu penunjang pertumbuhan PNBP ini berasal dari PNBP BLU. Jika dibandingkan dengan Agustus tahun lalu, PNBP BLU menunjukkan kenaikan sebesar Rp40,78 miliar (91,5%) yoy dengan realisasi tertingginya terdapat pada Pendapatan Jasa Pelayanan Pendidikan sebesar 59,5 miliar dan Pendapatan Jasa Pelayanan Rumah Sakit sebesar Rp24,5 miliar.
Memasuki penghujung tahun 2023, lanjut Burhani, APBN masih terus konsisten dalam perannya mendukung momentum pemulihan ekonomi dan melindungi kesejahteraan masyarakat. Peningkatan akselerasi belanja kian bertumbuh dan pendapatan yang terus terjaga positif menandakan kerja keras APBN sebagai shock absorber terus diperkuat dan dioptimalkan di tengah ketidapastian dinamika global terhadap perekonomian domestik. “Kinerja baik ini diharapkan akan tetap berlanjut hingga akhir tahun 2023, namun kewaspadaan tetap harus dijaga dalam menghadapi perlambatan pertumbuhan pendapatan. Perwakilan Kementerian Keuangan Jambi sebagai pengelola APBN di Provinsi Jambi akan terus mengawal dan memperkuat sinergitas agar dampak pelaksanaan APBN dapat dirasakan oleh masyarakat,” pungkas Kaper Kemenkeu Jambi. (*/kar)