JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Pemerintah provinsi (Pemprov) Jambi melalui Dinas Perkebunan (Disbun) pada tahun ini akan meremajakan 153.401 hektare kebun kelapa sawit.
Kebun kelapa sawit ini terbagi di delapan kabupaten dalam Provinsi Jambi yakni Batanghari, Muarojambi, Sarolangun, Merangin, Bungo, Tebo, Tanjungjabung Barat dan Timur.
Sekretaris Daerah Provinsi Jambi, Sudirman di Jambi Selasa mengakui kondisi tersebut menyebabkan turunnya jumlah produksi sawit Jambi yang berpengaruh terhadap pendapatan petani sawit, maka program peremajaan sawit ini segera dilaksanakan dan sudah terdata jumlahnya serta wilayahnya termasuk juga jumlah pohonnya namun program ini tidak bisa dilakukan sekaligus tetap harus bertahap.
“Misalnya pada tahun ini berapa hektare luas nya dan berapa batang pohon dulu untuk dilaksanakan program peremajaan itu namun jika dilakukan sekaligus akan mengganggu produksi sawit petani,” katanya.
Program peremajaan sawit rakyat bagian terpenting dari upaya untuk meningkatkan produksi. Pasalnya jika usia tanaman sawit di atas 25-30 tahun itu sudah mulai berkurang produksi sawitnya.
Untuk kondisi TBS kelapa sawit saat ini sedang bagus, harganya terus meningkat dibandingkan komoditas lain seperti pinang dan kelapa yang sedang mengalami penurunan.
Sementara itu Bupati Merangin Mashuri sebelumnya ditempat terpisah juga telah melakukan sosialisasi peremajaan atau replanting sawit rakyat yang bersumber Dana Hibah dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS) dan sosialisasi tersebut yang diikuti sebanyak 40 orang petani dari 24 desa fokus replanting kebun kelapa sawit rakyat tersebut.
“Saya sangat bersyukur dan berterima kasih dengan tersedianya dana hibah ini, karena akan dapat membantu petani dalam meremajakan kebun kelapa sawit miliknya,” kata Masruri.
Pemkab Merangin telah berupaya melakukan terobosan-terobosan dalam replanting perkebunan milik rakyat. Salah satunya dengan menjalin kemitraan dengan BPDP-KS. Pada 2018 kebun sawit rakyat yang di replanting seluas 552 hektare, kemudian 2019 seluas 1.108 hektare, pada 2020 seluas 1.218 hektare pada 2021 seluas 1.133 hektare dan pada 2022 seluas 950 hektare.
Sehingga dalam kurun waktu 2018 sampai 2022 kebun kelapa sawit rakyat yang sudah di replanting seluas 4.973 hektare. Kebun-kebun yang sudah di replanting lewat dana hibah BPDP-KS itu tersebar di 36 dalam Kabupaten Merangin.
Sedangkan Pemerintah Kabupaten Batanghari juga akan membantu petani sawit pada 2023 melalui program peremajaan atau replanting yang sudah di canangkan oleh pemerintah untuk para petani sawit di kabupaten itu nantinya dengan luas 3.851 hektare lahan perkebunan kelapa sawit yang diajukan untuk dilakukan peremajaan.
Untuk pengusulan ini menggunakan aplikasi, sebab jika tanpa aplikasi tidak mungkin dapat dibantu untuk kegiatan peremajaan sawit rakyat tersebut. Untuk usulan peremajaan kelapa sawit itu ada beberapa kelompok tani yang tersebar di empat Kecamatan seperti Kecamatan Maro Sebo Ulu (MSU), Maro Sebo Ilir (MSI), Muara Tembesi dan Mersam. Maka dari itu diharapkan dengan adanya program tersebut produksi kebun kelapa sawit di Batanghari semakin membaik.(ant)