JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Ada yang ambil alih ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) terpanjang dengan harga triliunan.
SWF (state investment funds) Indonesia Investment Authority yang telah mengambil alih ruas Jalan Tol Trans Sumatera ini.
SWF atau state investment funds adalah kendaraan finansial milik negara yang mengelola dan mengadministrasikan dana publik serta menginvestasikannya ke dalam aset-aset yang lebih luas dan lebih beragam.
SWF yang mengambil alih ruas JTTS itu bernama INA (Indonesia Investment Authority).
Jalan tol itu adalah ruas Tol Bakauheni-Terbanggi Besar. Tol ini merupakan salah satu ruas JTTS terpanjang di Sumatera bahkan di Indonesia.
Tol Lampung ini menjadi jalan tol terpanjang di Indonesia karena memiliki panjang 140,7 km.
Ruas Tol Bakauheni-Terbanggi Besar pun kemudian rampung lalu diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (jokowi) pada Jumat 8 Maret 2019. Jokowi meresmikan tol ini pukul 09.00 WIB di Gerbang Tol Natar.
Selain Tol Bakauheni-Terbanggi Besar, ruas jalan tol lain yang ikut diambil alih INA adalah jalan Tol Medan-Binjai (MB) sepanjang 17 Km.
Total ruas jalan tol yang diambil INA adalah158 km. Nilai akuisis INA untuk dua ruas JTTS ini juga tak kaleng-kaleng, triliunan rupiah atau tepatnya Rp20,55 triliun.
Transaksi INA dan Hutama karya ini didukung oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang bertindak sebagai pemberi pinjaman tunggal untuk refinancing dua ruas JTTS ini.
Ketua Dewan Direktur INA, Ridha Wirakusumah menjelaskan, untuk mendukung program pembangunan JTTS yang melatarbelakangi INA akhirnya mengakuisisi Hutama Karya.
BACA JUGA:Kecelakaan Pertama Tol Indralaya-Prabumulih BH Versus BE
Kata Ridha, proses ini sangat penting karena membantu mobilitas penduduk dan juga pembangunan ekonomi masyarakat, khususnya di Pulau Sumatera." Ujar Ridha.
Transaksi investasi antara INA dan Hutama Karya kata Ridha juga akan memberi kontribusi dalam meningkatkan layanan akses tol yang sudah ada serta pengembangan ruas-ruas tol lainnya.
Terlebih lagi INA memang fokus pada beberapa bidang terkait, yaitu infrastruktur dan Logistik, selain Kesehatan dan Transisi Energi ndan Digital.
"Investasi INA di dua ruas utama Jalan Tol Trans Sumatera ini, kami berkeyakinan terhadap potensi JTTS dan pengelolaan yang baik yang telah dilakukan Hutama Karya,” lanjutnya.
Kata Ridha, kolaborasi INA dan Hutama Karya juga simbol kemajuan akan tujuan bersama, ingin berkontribusi pada kesejahteraan dan pembangunan Indonesia melalui investasi strategis yang selaras dengan visi besar bangsa, serta mewujudkan semangat Indonesia untuk meraih masa depan yang berkelanjutan.
Kolaborasi INA dan Hutama Karya juga menandakan pembangunan infrastruktur di Indonesia sudah maju signifikan untuk meningkatkan konektivitas.
Apalagi kedua ruas jalan tol ini punya potensi yang strategis untuk wilayah Sumatera, selain untuk konektivitas juga untuk efisiensi bidang logistik.
Tol Bakauheni – Terbanggi Besar yang berada di Lampung, berperan sangat penting menjadi pintu gerbang yang menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatera.
Sementara itu, Tol Medan – Binjai yang melintasi kota terbesar di Sumatera yaitu Medan, secara strategis telah menghubungkan ke berbagai daerah di wilayah tersebut khususnya Sumatera Utara. (*)