PEKANBARU, JAMBIEKSPRES.CO.ID – PT Hutama Karya (Persero) akan segera teken kontrak pembangunan tol ‘segitiga emas’ yang ada di Pekanbaru.
Apa itu Tol ‘Segitiga Emas’? Merupakan tol yang akan menghubungkan tiga ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sekaligus yang diberi nama Tol Lingkar Pekanbaru.
Adapun tiga ruas yang akan dikoneksikan oleh jalan Tol Lingkar Pekanbaru ini adalah jalan Ruas tol Rengat–Pekanbaru, ruas Tol Pekanbaru–Bangkinang, dan backbone Trans Sumatera Ruas Tol Pekanbaru – Dumai.
Adapun Tol Lingkar-Pekanbaru ini berada di ruas jalan tol Rengat–Pekanbaru, Seksi Lingkar Pekanbaru, Junction Pekanbaru – Bypass Pekanbaru.
Dan sebentar lagi, Hutama Karya selaku pengembang JTTS, akan teken kontrak untuk pengerjaan jalann tol sepanjang 30,57 Km itu.
Koentjoro, Direktur Operasi III Hutama Karya mengatakan kontrak akan diteken akhir bulan Agustus atau awal bulan September mendatang.
Jika ini telah diteken dan rampung, lanjut Koentjoro, diharapkan tol ini dapat jadi stimulus pertumbuhan ekonomi dan Provinsi Riau jadi epicentrum Sumatera.
Pembangunan Tol Segitiga Emas alias Tol Lingkar Pekanbaru ini merupakan lanjutan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Tahap II.
HK juga akan mengakselerasi rencana pembangunan jalan tol ini sejalan dengan 78 Tahun Kemerdekaan Indonesia, dimana Hutama Karya berkomitmen untuk terus melaju menuju Indonesia Maju.
Koentjoro menjelaskan jalan tol yang ditargetkan selesai dan dioperasikan pada akhir tahun 2024 ini juga dapat meningkatkan arus pelayanan distribusi barang dan jasa dari arah Sumatera Barat menuju ke Riau, mengurai kemacetan dalam Kota Pekanbaru karena kendaraan logistik dari arah Sumatera Barat menuju Sumatera Utara sudah dapat langsung toll - to - toll, serta memudahkan konektivitas ke berbagai tempat pariwisata, salah satunya seperti Candi Muara Takus.
Dikutip dari keterangan resmi Hutama Karya, Deputi I Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Febry Calvin, menjelaskan progres terkini serta manfaat jalan Tol Lingkar Pekanbaru jika terhubung.
“Saat ini proses pengadaan lahan sedang dilakukan oleh Kementerian ATR/BPN bersama Kementerian PUPR dan pemerintah daerah. Tidak hanya mendukung distribusi logistik, jalan tol ini juga dapat menunjang mobilitas masyarakat,” ujar Febry.
BACA JUGA:Warga Terdampak Tol Pekanbaru-Rengat Sebentar Lagi Bisa Senyum Lihat Isi Rekening
BACA JUGA:Beramai-ramai Bank Daerah Asal Sumatera Modali Proyek Tol yang Timbun Laut di Semarang
Sebagai informasi, kontraktor pembangunan jalan tol ini akan dilakukan oleh anak usaha Hutama Karya yakni PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) dengan scope pekerjaan meliputi konstruksi galian dan timbunan badan jalan, jembatan, junction Pekanbaru, rest area dan gerbang tol.
Sementara rencana fasilitas struktur yang nantinya akan melengkapi jalan tol ini diantaranya 3 underpass, 6 overpass, 3 interchange, 3 gerbang tol, dan 1 pasang rest area tipe A.
Pembangunan jalan tol ini nantinya juga akan didukung oleh sejumlah penggunaan digital construction diantaranya Building Information Modelling (BIM) dan Light Detection and Ranging (LiDAR) untuk mendapatkan hasil pengukuran yang akurat, mengefisienkan waktu pengerjaan dan hasil yang tepat mutu.
Sementara untuk mengatasi tantangan tanah lunak, dalam pelaksanaan pekerjaan proyek akan menggunakan teknologi Prefabricated Vertical Drain (PVD) dan Preloading pada struktur tanah timbunan dan penggunaan konstruksi Pile Slab diatas tanah lunak dengan kedalaman lebih dari 10 m.
Untuk diketahui, Hutama Karya telah mengoperasikan dua ruas JTTS di Provinsi Riau, yakni Jalan Tol Ruas Pekanbaru – Bangkinang (31 km) dengan Data Lalu Lintas Harian (LHR) pada bulan Juli lalu mencapai 5.477 dan Jalan Tol Ruas Pekanbaru – Dumai (151 km) dengan Data LHR di bulan yang sama mencapai 17.917.
Dari trafik yang cukup signifikan ini, jika nantinya terkoneksi dengan Tol Lingkar Pekanbaru akan semakin meningkat lagi.
Pertumbuhan ekonomi yang impresif di wilayah Sumatera akan berdampak positif bagi Indonesia. Melalui kemajuan ekonomi nasional yang baik, Indonesia semakin mengukuhkan posisinya di regional ASEAN sebagai pemain kunci kemajuan ekonomi wilayah, Epicentrum of Growth.
Hingga saat ini, Hutama Karya telah membangun Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sepanjang ±1.021,5 km, termasuk dengan jalan tol dukungan konstruksi. Untuk ruas tol Konstruksi 411,5 km dan 610 km ruas tol Operasi. Adapun ruas yang telah beroperasi secara penuh diantaranya yakni Tol Bakauheni – Terbanggi Besar (141 km), Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung (189 km), Tol Palembang – Indralaya (22 km), Tol Medan Binjai (17 km), Tol Pekanbaru – Dumai (132 km), Tol Sigli Banda Aceh Seksi 2–6 (50 km) serta Tol Binjai – Langsa Seksi 1 (12 km), Tol Bengkulu – Taba Penanjung (18 km) dan Tol Pekanbaru – Bangkinang (31 km). (dpc)