JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Figur H Rahman memiliki potensi sebagai figur alternatif. Namun dia butuh bantalan untuk sosialisasi agar lebih efektif.
Bantalan yang dimaksud, berupa dukungan kerja media secara intens, yang membicarakan berbagai kelebihan, kehebatan, keunggulan serta daya tarik yang bersangkutan di hadapan masyarakat.
Hal ini di sampaikan Pengamat Politik Jambi DR Noviardi Ferzy, ketika ditanya soal bakal calon walikota Jambi yang muncul saat ini.
Pengamat terkemuka Jambi ini juga mengomentari elektabilitas H. Rahman sebagai bacalon Walikota yang jauh di bawah. Padahal sosok H. Rahman sebenarnya memiliki potensi sebagai figur alternatif.
“Figur H Rahman punya potensi untuk menjadi alternatif pilihan dalam pilwako, namun, ia tak memiliki bantalan sosialisasi. berupa dukungan media yang menceritakan segala kelebihan, kehebatan, keunggulan serta daya tarik yang bersangkutan,’kata Noviardi.
Selama ini lanjut Noviardi bantalan sosialisasi ini yang kurang di miliki A Rahman, sehingga ketika ia turun di masyarakat, cerita positif dirinya belum ada di masyarakat, akibatnya elektabilitasnya belum keluar dari lingkungan yang ia miliki.
Noviardi menjelaskan bahwa bantalan terhadap media itu penting. Media memiliki kelebihan sebagai kelompok yang memiliki akses luas. Karena media memiliki tanggung jawab untuk mengedukasi masyarakat atau pemilih.
“Inilah perlu bantalan bagi calon untuk menyampaikan beberapa isu. Seperti isu kesehatan, tenaga kerja, lingkungan, demokrasi, bahkan isu pemberantasan korupsi,”katanya.
Karena jelas Noviardi Isu itu menjadi perhatian publik. “Nah masyarakat ingin tahu seperti apa pendapat calon, pemikiran calon dan solusi dari calon,”Pungkasnya.
Harus di Kenal Publik
Agar Efektif Para Calon Walikota Butuh Bantalan Sosialisasi berupa dukungan Media. Karena Media memiliki kelebihan sebagai kelompok yang memiliki akses luas. Selain itu, media memiliki tanggung jawab untuk mengedukasi masyarakat atau pemilih.
Seorang bakal calon walikota harus yang ingin di kenal publik, harus terlebih dahulu melakukan sesuatu yang membuat namanya besar dan di kenal. Sehingga saat turun ke masyarakat, publik sudah tahu sosoknya.
Menurut Noviardi, seorang bakal calon walikota tentunya harus di kenal publik. Untuk di kenal publik itu harus terlebih dahulu melakukan sesuatu. tidak langsung terjun ke tengah Masyarakat.
"Saya melihat para bakal calon walikota Jambi yang beredar selama ini kurang efektip melalukan sosialisasi.Buktinya sampai awal Agustus 2023 ini baru 28 % masyarakat yang baru punya pilihan,” kata Noviardi
Noviardi mencontohkan, nama Maulana, dalam survei masih tertinggi elektabilitasnya, tetapi pondasi elektoralnya masih rendah. ”Karena pada dasarnya mayoritas masyarakat belum punya pilihan. ” ungkap Dr. Noviardi Ferzi. (pas)