Gaya Hidup dengan Pola Makan Cepat Saji, Pemicu Obesitas Masyarakat Perkotaan

Senin 31-07-2023,20:30 WIB
Reporter : M Hafizh Alatas
Editor : Setya Novanto

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Warga dengan bobot 130 kg terpakasa dievakuasi oleh tim penyelamat Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Jambi, Sabtu lalu.

Pria tersebut merupakan warga Kelurahan Sungai Asam, Kecamatan Pasar, Kota Jambi. Diduga mengalami penyempitan saraf tulang belakang dan infeksi pada bagian kaki, sehingga menyebabkan pembengkakan dan tidak bisa berjalan.

Wakil Wali Kota Jambi Maulana menyebutkan, di Kota Jambi memang pihaknya menghadapi beban ganda terkait gizi. Pertama masih adanya angka kekurangan gizi kronis, seperti bayi lahir stunting dan masyarakat kelompok miskin extrim.

“Itu kelompok masyarakat yang ekonomi menengah ke bawah. Termasuk keluarga miskin extrim. Persoalan ini jelas programnya, untuk menguruangi angka kekurangan gizi,” kata Maulana, Senin (31/7).

Disisi lain, ada gaya hidup masyarakat di kota ini, dengan pola makan yang siap saji, mudah didapat.

“Anak-anak yang lebih banyak mengkonsumsi itu, dan orangtuanya juga tidak melarang. Hal ini itu menjadi pemicu muncul masalah baru, yakni obesitas,” ujarnya.

“Jadi ada dua kutub, satu sisi ada yang kekurangan gizi, sisi lain ada berlebihan,” tambahnya.

Lebih lanjut Maulana menyebutkan, upaya Pemerintah Kota Jambi dalam menekan angka obesitas tersebut, salah satunya melalui lingkungan pendidikan di sekolah.

“Upaya kita misal di sekolah, ada upaya untuk makan dengan gizi seimbang, harus makan ikan. Orang tuanya masak di rumah dengan menu rumahan yang tidak membahayakan, seperti tidak memiliki kalori dan lemak berlebih,” jelas dokter Maulana.

Hal itu terus dilakukan untuk menurunkan angka obesitas di Kota Jambi.

“Di sekolah selalu ada penimbangan berat badan secara rutin, dan melakukan aktivitas fisik diluar kelas dengan pendidikan olahraga,” pungkas Maulana. (hfz)

Kategori :