JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Jembatan yang menjadi akses utama pelajar SDN 68 Kota Jambi, di Kelurahan Legok, Kecamatan Danau Sipin, telihat sangat memprihatinkan.
Kondisi jembatan penyebrangan di RT 31 itu, lantainya keropos termakan usia. Beberapa sisi jembatan sudah tidak ada lagi besi pembatas yang biasa dipegang saat melintas.
Hal ini tentu menjadi ancaman bagi masyarakat sekitar, khususnya anak-anak sekolah yang mayoritas bersekolah di SDN 68 Kota Jambi.
Mereka harus lebih behati-hati melintasi akses utama menuju sekolah. Terlebih jika kondisi hujan, jembatan menjadi licin.
Salah satu warga setempat, Mimi Maryati mengatakan, sudah ada peristiwa anak sekolah yang jatuh dari tangga jembatan lantaran licin.
“Sudah pernah ada yang jatuh, kami mohon bantuan segara ada perbaikan. Karena kami juga khawatir terjadi hal-hal tak diinginkan,” katanya, Senin (24/7).
Sementara, seorang siswi SDN 68, Rani mengaku, Ia sudah terbiasa melewati jembatan usang itu. Meski khawatir, dirinya tetap melewati jembatan. Sebab, hanya jembatan tersebut salah satu rute menuju tempat Ia bersekolah, selain menaiki sampan untuk menyeberangi aliran sungai. “Khawatir juga. Tapi sudah terbiasa. Kami mohon segera diperbaiki,” harapnya.
Waka Kurikulum SDN 68 Kota Jambi, Syabrodi mengaku, kondisi ini sudah berlangsung lama. Mengingat, hampir 50 persen siswa di situ berasal dari RT 31, Ia berharap jembatan dapat segera diperbaiki.
“Sebelum Saya di sini (mengajar,red) kondisinya sudah seperti itu. 50 persen siswa berasal dari seberang sana,” jelasnya.
Ketua Komisi IV DPRD Kota Jambi, Jefrizen didampingi Kemas Faried Alfarelly dan Syofni Herwati selaku anggota, juga turut prihatin atas kondisi jembatan itu. Mereka turun melihat langsung kondisi di SDN 68 itu (24/7) kemarin.
“Ini salah satu keluhan warga, terkait akses jalan menuju SDN 68. Hasilnya, memang sangat memprihatinkan. Sangat mengkhawtirkan,” katanya.
Terkait hasil tinjauan ini, Jefrizen menyebutkan akan mengusulkan kepada OPD terkait perihal perbaikan akses tersebut.
“Saat kita naik, memang lantainya banyak yang keropos. Termasuk kayu-kayu tangganya juga ada yang bisa lepas, jadi khawatir membahayakan anak didik kita. Jadi kita harap segera diperbaiki,” pungkasnya. (hfz)