JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Sania Wahyu Ningsi Abdurrahman adalah salah seorang jemaah haji dari Kabupaten Batanghari yang bersyukur dipanggil oleh Allah SWT untuk menunaikan ibadah haji di tanah suci. Bahkan sangat bersyukur bahwa dirinya sudah diberi kesempatan menunaikan rukun Islam kelima tersebut di usianya yang sangat muda, yakni usia 18 tahun. Bahkan dirinya merupakan jemaah haji termuda dari provinsi Jambi, bahkan dari Indonesia secara keseluruhan.
Lebih dari 40 hari menjadi tamu Allah, dara cantik kelahiran Mersam tahun 2005 tersebut tentunya mempunyai banyak pengalaman berharga selama berada di tanah suciyang menjadi bagian sejarah penting dalam perjalanan hidupnya.
“Banyak sekali pengalaman berharga. Sebenarnya mulai dari awal berangkat hingga akhir itu merupakan pengalaman berharga,” ujar sembari penuh senyum yang menjadi cirri khas keramahannya.
Dirinya menceritakan saat melaksanakan wukuf di Arafah sebagai salah satu pengalaman yang berharga. “Sebenarnya pengalaman yang paling berharganya tidak bisa ditentukan. Mungkin yang paling berkesan itu pengalaman ketika Wukuf di Arafah, di Arafah itu benar-benar kita disitu dari Dzuhur sampai mau Maghrib itu bener-bener ibadah, zikir, baca Al Quran, doa, semuanya benar-benar keluh kesah dan doa harapan kedepannya disitu disampaikan semua ke Tuhan. Terus pas pertama kali ketemu Ka’bah itu bener-bener rasa harunya luar biasa,” tuturnya.
Dirinya merasa beruntung dipanggil Allah SWT untuk menunaikan ibadah haji di usia muda sehingga diberi kesempatan membantu jemaah lain dalam pelaksanaan rangkaian ibadah haji, khususnya bagi jemaah lanjut usia. “Dibilang bantuin banget sih nggak. Mungkin adalah sedikit-sedikit bantuin,” ungkapnya.
Dalam perjalanan panjang proses pelaksanaan rangkaian ibadah haji menuntut kesabaran penuh para jemaah haji. “Benar-benar semuanya diajarkan untuk keasabaran, keikhlasan. Benar-benar menguji emosi,” ungkapnya.
Dengan statusnya sebagai hajah di usia yang muda membuatnya bersyukur sekaligus memikul tanggung jawab besar untuk semakin memperbaiki diri menjadi lebih baik. Terutama dapat bermanfaat di tengah-tengah masyarakat. “Ada rasa tanggung jawab yang besar. Masa sudah jadi hajah mau gitu-gitu aja. Harus tahu apa yang perlu dilakukan di masyarakat,” sebutnya. (*)