JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Perihal sejumlah emak-emak dan warga RT 05, Kelurahan Rawasari, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi yang melakukan aksi penggrebekan basecamp sabu, Polresta Jambi angkat bicara.
Kapolresta Jambi, Kombes Pol Eko Wahyudi mengatakan, aksi penggrebekan di eks lokalisasi pucuk tersebut dipicu lantaran satu jam sebelumnya terdapat 6 warga yang ditangkap terkait narkoba.
Lokasi ditangkapnya 6 warga tersebut memang berbeda dari basecamp yang digerebek oleh emak-emak itu.
"Pada pukul 14.30 WIB sudah ada TO (target operasi) yang mau kita amankan di daerah Rawasari itu, eks lokalisasi Pucuk itu. Lalu berangkatlah anggota di sana, ada 6 orang yang ditangkap bukan TO itu," ujarnya, Senin (24/7).
Namun saat 6 orang tersebut diamankan polisi, kata Eko, diduga ada yang memprovokasi warga. Kemudian warga melakukan penggrebekan basecamp yang tidak digerebek polisi itu.
"Setelah kita amankan di Polresta Jambi. Ada satu orang istri yang tidak terima. 'Kenapa suami ditangkap, bandarnya tidak'," katanya.
Eko menjelaskan bahwa dari 6 warga yang diamankan sebelumnya diduga menjadi pengedar di lokasi tersebut.
"Yang ketangkap ada 6 orang, barang bukti ada tidak sampai satu gram," sebutnya.
Sementara itu, Kasat Narkoba Polresta Jambi, Kompol Niko Darutama mengatakan bahwa pihaknya mengamankan 1 orang warga laki-laki dari lokasi tersebut.
Saat ini, pemilik rumah tersebut baru dimintai keterangan.
"Kenapa satu yang diamankan, karena dia yang punya tempat. Itupun dia tidak ada di lokasi di sebelahnya," kata Niko.
Ketika satu pria yang diamankan emak-emak itu diserahkan ke polisi, kata Niko, tidak ditemukan adanya barang bukti narkoba, hanya alat isap sabu dan uang tunai.
"Barang bukti sabu tidak ada, hanya duit sama bong," ujarnya.
Diketahui , basecamp narkoba tersebut sebelumnya berada di depan area eks lokalisasi Payo Sigadung. Sedangkan basecamp di dalam eks lokalisasi pucuk tersebut baru beraktivitas di sana.
"Kalau basecamp itukan dulunya di depan (di luar eks lokalisasi Payo Sigadung). Saya monitor tidak ada lagi itu. Gak taunya pindah ke belakang (di dalam area eks lokalisasi)," ungkap Niko. (raf)