JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja ke Provinisi Bengkulu pada Kamis (20/7/23) didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono untuk meresmikan infrastruktur Jalan Tol Bengkulu - Taba Penanjung yang telah selesai dibangun dan dapat dioperasikan.
Peresmian dilaksanakan di depan Gerbang Tol Bengkulu yang ditandai dengan dipukulnya alat musik tradisional Bengkulu bernama Doll serta penandatanganan prasasti oleh Presiden Jokowi. "Dengan mengucap Bismillahirrohmanirrohim pada pagi hari ini saya resmikan Jalan Tol Bengkulu - Taba Penanjung," ujar Presiden Jokowi.
Hadir pula mendampingi Presiden Jokowi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, Walikota Bengkulu Helmi Hasan, dan Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero) Budi Harto.
Dikatakan Presiden Jokowi, dengan telah selesainya pembangunan Jalan Tol Bengkulu - Taba Penanjung total panjang 16,7 Km ini akan mempercepat pertumbuhan ekonomi, mobilitas orang dan barang, dan mensejahterakan masyarakat karena daya saing Bengkulu nantinya akan meningkat lebih baik.
"Alhamdulillah Jalan Tol ini akan menunjang mobilitas logistik, orang, dan kehadiran titik-titik ekonomi baru," ujar Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi menambahkan, Jalan Tol yang merupakan bagian dari ruas Bengkulu - Lubuk Linggau ini dibangun menggunakan nggaran sebesar Rp. 4,8 triliun.
Jalan Tol Bengkulu - Taba Penanjung sendiri merupakan bagian dari Jalan Tol Lubuk Linggau - Curup - Bengkulu Seksi 3. Selain itu terdapat 2 Seksi lainnya yang masih dalam tahap persiapan yakni Seksi 1 Lubuk Linggau - Kepahiang (54,5 Km), dan Seksi 2 Kepahiang - Taba Penanjung (24,6 Km).
Ketiga seksi tersebut dengan total panjang 95,8 Km, memiliki 2 Simpang Susun (SS) Taba Penanjung dan SS Kepahiang yang dikelola oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Hutama Karya.
Jalan Tol ini merupakan salah satu bagian dari ruas utama Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang juga memiliki manfaat penting menunjang aksesibilitas transportasi antar wilayah bagi masyarakat pesisir pulau barat di Sumatera. (*)