JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID- BPH Migas terus memantau distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) terutama yang bersubsidi.
Terbari Komite BPH Migas melakukan pemantauan ke dua SPBU yang berada di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik.
Dalam pementauan ini BPH Migas meminta badan usaha (BU) melakukan pembenahan, meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, serta melengkapi fasilitas dan dokumen sesuai aturan yang ditetapkan.
“Kami melakukan sidak dan menemukan ada dua SPBU yang belum patuh dalam melakukan pendistribusian BBM secara tepat sasaran dan tepat volume. Kami berkoordinasi dengan Pertamina dan pemilik SPBU agar pendistribusian BBM sesuai aturan,” ungkap Anggota Komite BPH Migas Abdul Halim ditemui pada sela-sela kegiatan Sinergi Umum di Gresik, Senin (17/7).
Sebagai tindak lanjut dari temuan di lapangan tersebut, kata Halim, telah dilakukan pertemuan dengan Badan Usaha, pemilik SPBU, serta wakil pemerintah daerah dan BUMD. Dari hasil pertemuan, Badan Usaha menyanggupi untuk melakukan pembenahan.
“Dengan temuan-temuan ini, kita memberikan langkah-langkah terbaik bagi SPBU eksisting untuk melakukan pembenahan dan mereka juga ada keinginan ke sana. Ini hanya menunggu tata waktu saja karena semua berproses,” papar Halim.
Pertemuan juga menyepakati akan dilakukan penambahan SPBU di Pulau Bawean. Diharapkan dengan bertambahnya SPBU ini, akan membuat pelayanan semakin meningkat dan mendorong investor lain ikut berbisnis. “Volume kebutuhan BBM masyarakat di Pulau Bawean cukup besar sebenarnya. Dengan adanya tambahan menjadi tiga SPBU di sana merupakan upaya kita untuk mendekatkan BBM ke masyarakat,” pungkasnya. (*)