JAMBIEKSPRES.CO.ID- Penemu alat revolusioner bernama Nikuba yang dapat mengubah air menjadi bahan bakar kendaraan, Aryanto Misel, mengumumkan bahwa ia tidak membutuhkan bantuan pemerintah dalam pengembangan inovasinya.
Pernyataan ini ia sampaikan dalam sebuah wawancara televisi yang kemudian diunggah ke media sosial oleh akun Instagram bernama Undercover.
Dikutip pada Hari Minggu, 9 Juli 2023, Aryanto menyampaikan dengan tegas bahwa dia tidak membutuhkan pemerintah dan menyamapaikan kekecewaannya terhadap pemerintah yang telah mengucilkannya selama ini.
"Saya tidak membutuhkan mereka, Saya tidak membutuhkan mereka, saya sudah merasa diabaikan sepenuhnya, saya tidak mau " kata Aryanto seperti dikutip pada Minggu (9/7).
Alat Nikuba, penemuan Aryanto, kembali mendapat sorotan setelah dikenal secara internasional, khususnya di Italia. Bahkan, teknologi ini mendapat kesempatan untuk dikenal lebih luas oleh sejumlah pabrikan otomotif Italia.
Kepala Penerangan Kodam III Siliwangi, Kolonel Inf Adhe Hansen, mengungkapkan bahwa sejumlah pabrikan otomotif telah melakukan perjanjian kerja sama dengan pihak Nikuba.
Pada Hari Selasa, Tanggal 4, Juli 2023, Adhe juga mengatakan bahwa perjanjian kerja sama inid dilakukan dengan perusahaan penyedia sumber energi Ferrari dan Lamborghini. Aryanto Misel dan timnya sebelumnya telah melakukan perjalanan ke Milan pada tanggal 16 Juni dan mempresentasikan inovasinya pada tanggal 18 Juni.
Lebih lanjut, Aryanto berkeinginan untuk mendanai risetnya melalui kerja sama dengan pihak asing yang tertarik dengan temuannya. Dengan demikian, ia berencana untuk mendanai pengembangan risetnya sendiri tanpa bantuan dari pihak manapun. Aryanto juga berencana menawarkan Nikuba dengan harga Rp15 miliar.
Menanggapi hal ini, Deni Shidqi Khaerudini, Peneliti Madya Pusat Riset Material Maju Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menjelaskan bahwa Nikuba bukanlah alat yang menghasilkan hidrogen sebagai pengganti bahan bakar kendaraan, melainkan alat untuk menghemat bahan bakar.
Deni menjelaskan bahwa konsep yang digunakan dalam Nikuba adalah penggunaan HHO, bukan hidrogen murni. HHO atau Hidrogen Hidrogen Oksigen ini juga dikenal sebagai gas Brown, yang diambil dari nama penemunya, Yull Brown. HHO berfungsi sebagai penghemat bahan bakar, bukan sebagai pengganti bahan bakar.
Untuk dapat mengklaim Nikuba sebagai alat pengganti BBM, Deni menjelaskan bahwa harus ada data yang menunjukkan bahwa hidrogen yang digunakan dalam ruang bakar adalah dalam bentuk gas. Dengan demikian, perkembangan terkait Nikuba dan inovasi Aryanto Misel ini tetap membutuhkan penelitian lebih lanjut dan verifikasi yang akurat. (*)