JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) merupakan survei triwulanan yang bertujuan untuk mendapatkan informasi dini mengenai indikasi perkembangan kegiatan ekonomi di sektor riil pada triwulan berjalan dan triwulan yang akan datang. Di Provinsi Jambi, SKDU dilakukan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi setiap triwulannya kepada 60 perusahaan berskala menengah besar pada berbagai lapangan usaha di wilayah Provinsi Jambi.
Adapun informasi SKDU tersebut mencakup kegiatan usaha, harga jual, tenaga kerja, investasi, kapasitas utilisasi, dan kondisi keuangan perusahaan. "Hasil SKDU triwulan 1 2023 mengindikasikan kinerja kegiatan dunia usaha mengalami peningkatan.
Hal ini tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 11, 36%, lebih tinggi dari SBT pada triwulan IV 2022 sebesar -9,55%," ujar Hermanto, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi melalui rilis persnya.
Peningkatan kinerja kegiatan usaha terindikasi pada Lapangan Usaha (LU) Pertanian, Kehutanan dan Perikanan seiring dengan pola historis musim panen, serta LU Industri Pengolahan sejalan dengan peningkatan aktivitas industri, ketersediaan sarana produksi dan kapasitas penyimpanan yang mendukung.
Selain itu, kinerja Jasa Keuangan, Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Motor, Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, serta Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang, serta Transportasi dan Pergudangan juga meningkat sejalan dengan peningkatan mobilitas masyarakat. "Pertumbuhan kegiatan usaha juga tercermin dari tingkat investasi pelaku usaha yang tercatat positif meskipun tidak setinggi triwulan sebelumnya," lanjut Hermanto.
Selanjutnya, kegiatan usaha terpantau tumbuh seiring peningkatan harga jual di level pelaku usaha, yang lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya. Namun, kapasitas produksi terpakai pada triwulan 1 2023 menurun dibandingkan triwulan sebelumnya. Penggunaan tenaga kerja juga tercatat menurun dan terindikasi Oleh efisiensi perusahaan.
Sementara itu, sebut Hermanto, kondisi keuangan dunia usaha relatif sama dengan triwulan sebelumnya. "Pada triwulan Il 2023, responden memprakirakan kegiatan usaha akan meningkat dengan SBT sebesar 16,42%. Peningkatan kegiatan usaha diprakirakan terjadi pada beberapa LU utama, yaitu LU Pertanian seiring masih berlanjutnya panen raya dan LU Pertambangan didukung oleh ketersediaan sarana produksi," imbuhnya.
Selain itu, kinerja LU Industri Pengolahan juga meningkat sejalan dengan kenaikan permintaan didukung oleh ketersediaan sarana produksi dan kapasitas penyimpanan, sementara kinerja LU Perdagangan Besar dan Eceran, LU Transportasi dan Pergudangan, serta LU Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum meningkat seiring dengan permintaan dalam negeri yang meningkat pada periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri 1444 H. (*/kar)