PALEMBANG, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Pelatihan Guru Utama Revitalisasi Bahasa Daerah di Sumatra Selatan memasuki etape akhir. Kali ini Balai Bahasa Sumatra Selatan berkerjasama dengan Dinas Pendidikan Kota Palembang dan Kabupaten Muaraenim menyelenggarakan Pelatihan Guru Utama Revitalisasi Bahasa Daerah.
Di Kota Palembang Pelatihan dilaksanakan di SMPN 19 Kota Palembang pada 11--12 Juni 2023 di Ketuai oleh Yeni Mastuti, sedangkan di Kabupaten Muaraenim dilaksanakan di SMPN 1 Empat Petualai Dangku Muaraenim pada 13--14 Juni 2023 diketuai Frenky Daromes.
Kepala Balai Bahasa Sumatra Selatan Karyono menyebutkan bahwa jumlah guru utama yang sudah mengikuti pelatihan adalah 270 orang guru yang dilatih oleh 15 orang maestro dengan materi puisi, dongeng, pidato, cerpen, dan lawakan tunggal.
“Lima materi ini diajarkan dan dipraktikkan ke dalam bahasa Komering, Ogan, Lematang, Pedamaran, Kayu Agung dan Melayu Palembang,” ujarnya.
Ia menyebut, Pelatihan ini merupakan bagian dari pelaksanaan Revitalisasi Bahasa Daerah(RBD) di Sumatra Selatan. RBD yang bertujuan untuk menggelorakan kembali penggunaan bahasa daerah dalam berbagai ranah kehidupan sehari-hari dan meningkatkan jumlah penutur muda bahasa daerah.
“Tujuannya juga agar para penutur muda menjadi penutur aktif bahasa daerah dan mempelajari bahasa daerah dengan menyenangkan dan merdeka sehingga para penutur muda dapat menjaga kelangsungan hidup bahasa dan sastra daerah dengan penuh suka cita,” katanya.
Kemudian agar para penutur muda menciptakan ruang kreativitas dan kemerdekaan untuk mempertahankan bahasa daerahnya. Selanjutnya menemukan fungsi dan ranah baru dari sebuah bahasa dan sastra daerah.
Koordinator KKLP Pelindungan dan Pemodernan, Vita Nirmala menyebutkan bahwa Kegiatan ini merupakan tindak lanjut Rakor dan DKT Revitalisasi Bahasa Daerah yang dilaksanakan pada Mei 2023 di Hotel Wyndham. Setelah pelatihan ini
“270 orang guru utama ini akan melakukan pengimbasan ke guru yang lain, dan nantinya para guru ini akan mengajarkan kepada siswa di sekolahnya. Upaya pelindungan bahasa daerah ini akan menjadi berarti, jika gerakan ini dilakukan secara bersama,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang yang diwakili Kasi SMP Zuhdi Bay menyampaikan bahwa, selain bahasa Melayu Palembang, pemerintah juga sedang melakukan revitalisasi bahasa Palembang (Babaso) yang menurutnya sudah kehilangan penuturnya.
Ia menyebutkan, di Kabupaten Muaraenim Penyelenggaraan Pelatihan Guru Utama Revitalisasi Bahasa Daerah dibuka oleh Kabid pembinaan SMP, dinas pendidikan dan kebudayaan Muara Enim, Ramli, S.Pd., M.Si didampingi kabid kebudayaan, Drs. Jutawani, M.Si dan fungsional kurikulum, Suarlan, S.Pd. MM.
Dua dinas ini memberi dukungan penuh atas pelaksanaan pelatihan ini, dan mendukung program yang digawangi oleh Balai Bahasa Sumatra Selatan, hingga menyukseskan Festival Tunas Bahasa Ibu(FTBI) yang dilaksanakan secara berjenjang.
Ramli Kabid Pembinaan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Muaraenim menyampaikan bahwa Kegiatan Revitalisasi Bahasa Daerah di yakini dapat menumbuhkan kecintaan penutur muda bahasa daerah terhadap Bahasa Ibunya. “Jika ada tanggung jawab daerah terhadap bahasa daerahnya, kami yakin semua Dinas Kabupaten/Kota pada masa mendatang bisa mengusulkan kegiatan ini menjadi program kerja di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan masing-masing,” katanya. (aiz)