JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID– Siap-Siap El nino akan terjadi di Indonesia pada semester II 2023 hingga awal Tahun 2024.
Hal itu sesuai prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). El Nino menyebabkan penurunan curah hujan sehingga musim kemarau akan terjadi lebih panjang.
Hal ini secara umum dapat berpengaruh langsung pada penurunan produktivitas komoditas kopi dan memerlukan beberapa upaya mitigasi yang perlu dilakukan oleh petani untuk mengurangi dampak buruknya.
Selama periode El Nino, Indonesia akan mengalami kondisi cuaca yang tidak biasa, seperti suhu yang lebih tinggi dari rata-rata, curah hujan yang tidak teratur, dan kekeringan di beberapa daerah. Dari data historis yang dimiliki, BKMG memprediksi bahwa El Nino tahun ini akan terjadi di level low to moderate.
BMKG juga menyampaikan bahwa curah hujan pada Agustus s.d. Oktober 2023 diprediksi akan berada pada kategori di bawah normal, terutama wilayah Sumatera, Jawa hingga NTT, Sebagian Kalimantan, dan sebagian Sulawesi.
Hal ini disampaikan oleh Peneliti Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG pada Sekolah Iklim Komoditas Kopi Nasional: Dampak dan Mitigasi Fenomena El Nino, Senin (5/6), yang diselenggarakan oleh PMO Kopi Nusantara Kementerian BUMN bekerja sama dengan BKMG, Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (Puslitkoka), Perum Perhutani, dan SCOPI.
Lalu bagaimana upaya mitigasi yang harus dilakukan oleh para petani kopi untuk menekan dampak buruk fenomena El Nino ini? Berikut ini adalah sembilan rekomendasi Puslitkoka, pusat penelitian di bawah PTPN Group yang telah menjadi kiblat pengembangan kopi Indonesia sejak tahun 1911.
Penyiraman pada areal yang memungkinkan
Penyiraman tanaman kopi pada beberapa areal kebun yang memungkinkan untuk dilakukan, akan menjadi solusi praktis yang bisa dilakukan oleh petani selama curah hujan di Indonesia menurun akibat El Nino.
Pemeliharaan penaung dan penambahan tanaman penaung
Tidak memangkas penaung pada akhir musim hujan dan menambah jumlah penaung pada wilayah yang masih mendapatkan hujan. Tanaman penaung berfungsi salah satunya untuk menahan intensitas cahaya matahari yang tinggi. Tanaman penaung akan menjaga tanaman kopi agar tidak terpapar cahaya matahari secara terus menerus akibat kemarau panjang. Hindari pemangkasan tanaman penaung menjelang El Nino.
Pengendalian gulma menjelang musim kemarau
Selain untuk menyediakan tambahan nutrisi bagi tanaman kopi setelah gulmanya melapuk, pembersihan gulma akan mengurangi laju evapotranspirasi dari kebun kopi agar air tanah yang teredia dapat digunakan secara optimal oleh tanaman kopi. Pada saat kemarau, konsumsi air tanah perlu difokuskan pada tanaman yang dibudidayakan.
Aplikasi pupuk organik
Bahan organik dari pupuk organik dapat membantu mempertahankan kelembaban tanah dengan membentuk agregat tanah yang lebih stabil serta menambah nutrisi bagi tanaman pokok kopi. Hal ini secara tidak langsung akan membantu mengurangi penguapan air dari tanah selama musim kemarau.