JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID - RI dan Malaysia melakukan duet maut kompak satu suara melawan diskriminasi Uni Eropa pada komoditas sawit kedua negara.
Presiden Jokowi saat bertemu Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim Kamis (8/6) mengatakan, RI dan Malaysia harus berkolaborasi melawan diskriminasi kelapa sawit dan juga komoditas lainnya. Ia juga mengapresiasi joint mission RI dan Malaysia ke Brussel yang telah dilakukan baru-baru ini. Diskriminasi apa yang dilakukan Uni Eropa? Komisi Uni Eropa pada 6 Desember 2022 lalu mulai memberlakukan undang-undang anti deforestasi. Dalam undang-undang itu, diatur konsumen Uni Eropa untuk jangan membeli produk yang terkait dengan deforestasi dan degradasi hutan. Salah satu pasal secara jelas memasukkan tanaman kelapa sawit sebagai tanaman beresiko tinggi deforestasi dan degradasi hutan. BACA JUGA:PM Malaysia Ternyata Kewalahan dengan Blusukan Jokowi, Pedagang Chow Kit: Aku Jowo Pak! Beberapa komoditas tertera dalam UU itu, mulai dari minyak kelapa sawit, kopi, karet, coklat, ternak hingga kayu. Bahkan produk turunannya juga ikut disebut, mulai dari kulit, coklat dan juga furniture. "Kolaborasi macam ini harus diperkuat jangan sampai komoditas kita didiskriminasi negara lain," tegas Jokowi dalam keterangan pers yang ditayangkan virtual pada Kamis. Sementara itu, PM Malaysia Anwar Ibrahim memuji keberanian Presiden Jokowi dalam melawan diskriminasi ini bahkan hingga ke tingkat internasional. Jokowi juga telah menegaskan perihal ini dalam pertemuan G7 di hadapan bangsa internasional yang hadir. "Kita sambut dengan baik, saya ucapkan tahniah," ucap Anwar Ibrahim. Katanya, Malaysia memang berinisiatif melakukan perlawanan namun Presiden Jokowi telah tegas mengangkat isu ini di forum dunia. Ini juga menjadi momen pertama antara RI dan Malaysia satu suara dalam rangka melawan diskriminasi Uni Eropa untuk kelapa sawit yang dihasilkan kedua negara. BACA JUGA:Kontroversial Jembatan Selat Melaka yang Tak Kunjung Terwujud, Ini Desainnya "Pertama kalinya satu suara Indonesia-Malaysia, menyuarakan kepentingan kelapa sawit," lanjut Anwar Ibrahim. Sebelumnya RI & Malaysia memang langsung mendatangi Uni Eropa dalam sebuah pertemuan terkait hal ini. Indonesia dan Malaysia menyatakan keberatannya atas undang-undang dan regulasi yang dibuat komisi Uni Eropa. Apalagi kelapa sawit merupakan salah satu komoditas andalan RI yang tak hanya melibatkan perusahaan namun juga petani. Terlebih lagi, Indonesia termasuk negara yang grafik deforestasinya terus turun, bahkan sejak 2019 hingga 2020 turun hingga 79 persen menjadi yang paling rendah sejak tahun 1990. (dpc)Duet Maut RI-Malaysia Melawan Diskriminasi Sawit Uni Eropa
Kamis 08-06-2023,19:50 WIB
Reporter : Dona Piscesika
Editor : Dona Piscesika
Kategori :
Terkait
Sabtu 22-02-2025,14:45 WIB
Pupuk Indonesia Berikan Pendampingan Tingkatkan Kesejahteraan Petani
Jumat 21-02-2025,12:11 WIB
Satgas Pamtas Selamatkan 15 Anak yang Hendak Diseludupkan ke Malaysia
Kamis 20-02-2025,18:07 WIB
Lebih Tua Mana Prabowo atau Jokowi?
Senin 17-02-2025,21:03 WIB
PTPN IV PalmCo dan Unilever Perkuat Integrasi Rantai Pasok Sawit Berkelanjutan
Minggu 16-02-2025,17:28 WIB
Hore! Harga TBS Kelapa Sawit Jambi Naik Rp 47,06 Per Kilogram, Berikut Daftar Harga TBS 14-20 Februari 2025
Terpopuler
Sabtu 22-02-2025,14:10 WIB
Polres OKU Ungkap Kasus Perampokan Bersenjata Api
Sabtu 22-02-2025,11:59 WIB
Update Harga Emas Antam Sabtu 22 Februari 2025, Turun Lagi Tetap Diangka Rp1,704 Juta Per Gram
Sabtu 22-02-2025,16:59 WIB
Daftar Kepala Daerah di Jambi Diusung PDIP Tapi Tetap Ikut Retret
Sabtu 22-02-2025,14:39 WIB
Produksi Ikan Tangkap di Pariaman 2024 Meningkat Jadi 6.087 Ton
Sabtu 22-02-2025,11:49 WIB
Info Harga Emas Antam Akhir Pekan Rp1.704.000 Per Gram
Terkini
Sabtu 22-02-2025,19:17 WIB
Polisi Tangkap Dua Penganiaya di Kelapa Gading
Sabtu 22-02-2025,19:11 WIB
Mengisi Libur Akhir Pekan? Ini Rekomendasi Acara Menarik di Jakarta
Sabtu 22-02-2025,19:05 WIB
Susi Pudjiastuti Terpilih Sebagai Ketua Umum Stand Up Paddle Indonesia
Sabtu 22-02-2025,19:00 WIB
Dokter: Kompres Mata Kering Dengan Handuk Hangat Bukan Dingin
Sabtu 22-02-2025,18:53 WIB