JAMBIEKSPRES.CO.ID-Panic Buying Air kemasan melanda negara tetangga Malaysia.
Sejak beberapa hari terakhir terhitung dari tanggal 15 Mei 2023, warga Malaysia diduga berbondong-bondong memborong seluruh air dalam kemasan di minimarket.
Panic Buying air kemasan ini paling parah terjadi di daerah Penang, bahkan rak – rak yang biasanya selalu penuh dengan air kemasan itu kini habis tak tersisa, menyisakan beberapa botol yang sepertinya tertinggal.
Video kekacauan dan aksi saling berebut juga beredar luas di Sosial Media.
Dilansir dari TheStar pemicu terjadinya Panic Buying di Malaysia ini akibat bendungan terbesar yang memasok air bocor dan hanya bisa menyediakan air diduga untuk 3 sampai 4 bulan kedepan.
Adanya penyusutan air pada Sungai Muda juga menyebabkan warga Malaysia harus memasok air kemasan di kediaman masing -masing. Sungai Muda merupakan sungai pemasok air baku bagi banyak perusahaan penyedia air bersih yang artinya jutaan hidup orang bergantung pada sungai itu.
Menyusutnya debit air sungai muda tentu menyebabakan banyak hal krusial yang meresahkan masyarakat Malaysia seperti air keran dari PDAM di rumah-rumah tidak akan mengalir, hal ini juga berdampak kepada para pengusaha dan pedangan karena ketidaan suplai air.
Saat ini, penyelidikan yang dilakukan akibat berkurang drastisnya debit air adalah terbukanya pintu otamatis yang digerakkan berdasarkan sensor, berkemungkinan besar bahwa sensor tersebut rusak.
Warga Penang dihimbau untuk lebih menghemat air oleh Penang Chief Minister Chow Kon Yeow. Sejauh ini Chan Ngai, Presiden Penang Water Watch mengatakan bahwa seharusnya ada alarm otamatis yang mengingatkan bahwa gerbang bendungan terbuka dengan sendirinya akibat kesalahan teknis, hingga kini masih dicari tahu oleh pihak berwenanga apakah sensor memang rusak atau ada virus dalam program komputer yang tidak diketahui.
Sejauh ini Penang menyatakan akan memasok suplai air bersih dengan meminta bantuan pada negara bagian yang belum menemukan kata sepakat bersama, walau begitu Penang memiliki rencana masa depan dan akan berbicara dengan rekan – rekan di Kedah secara damai. (*)