JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID – UIN STS Jambi terus memberikan angin segar bagi masyarakat Jambi. Kali ini menjawab keinginan masyarakat untuk memiliki Fakultas Kedokteran di Provinsi Jambi. Mimpi itu selangkah lagi akan terwujud dengan keluarnya Rekomendasi Pembukaan Program Studi Kedokteran UIN STS Jambi nomor KI.02.01/01/KKI/IV/996/2023 tanggal 27 April 2023.
Sebelum mengeluarkan serat rekomendasi ini, Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) telah melakukan visitasi pada 16 Januari dilanjutkan 14 April yang lalu.
“Kita telah menyiapkan berbagai hal terkait pendirian Fakultas Kedokteran UIN STS Jambi. Ini mimpi kita dan selangkah lagi kita bisa meraihnya,” jelas Rektor UIN STS Jambi, Prof. Dr. H. Suaidi.,MA.,Ph.D.
Visitasi lanjutan 14 April 2023--
Setelah keluarnya rekomendasi, KKI akan melakukan pembinaan dan pengawasan sesuai dengan Perkonsil Nomor 15 tahun 2013 tentang Penerbitan Rekomendasi Pembukaan dan Penutupan Program Studi Dokter.
Fakultas Kedokteran UIN STS Jambi, digadang – gadang menjadi yang pertama di Sumatera. Sebagai PT yang memiliki fakultas kedokteran. Mengusung nilai paradigma transintegrasi ilmu sebagai nilai ciri khas. Sebagaimana yang diinstruksikan oleh Gus Men melalui Dirjen Pendis meminta agar PTKIN khususnya UIN memiliki nilai khas atau pembeda dari kampusnya masing-masing.
Merujuk dari hal itu, Prof. Dr. H. Suaidi.,MA.,Ph.D., mengambil konsep Qawaidul Fiqiyah al-muhafadhotu ‘ala qodimis sholih wal akhdzu bil jadidil ashlah, yakni ‘Memelihara yang lama yang baik dan mengambil yang baru yang lebih baik’.
“Lulusan kedokteran UIN STS Jambi pastinya akan berbeda karena mampu menjadi saintis yang ulama atau ulama yang saintis ,” tegas Rektor.
KKI melakukan visitasi lanjutkan--
Ringkasnya, profil alumni dari program studi sains, seperti program studi kedokteran dan berbagai prodi lain dari Fakultas Sains atau prodi-prodi yang disebut “prodi umum” selama ini diharapkan bisa juga memainkan sebagian dari peran seorang ulama seperti menjadi imam shalat, membaca khutbah, mengutip kaedah-kaedah Fiqh atau Ushul Fiqh, pendapat para mufassir, dan sejenisnya dalam pencarian/penelitian dan pengabdian pada masyakat.
Demikian juga sebaliknya alumni dari prodi agama, seperti Tafsir, Hadits, Dakwah/Komunikasi Penyiaran Islam dan sejenisnaya dari fakultas keagamaan diharapkan bisa menggunakan tekhnologi informasi, digital marketing, big data mining, artificial intelligent, dan sejenisnya dalam kegiatan tridharmanya.
“Kombinasi holistik yang menyatu padu dalam diri seorang alumni inilah yang disebut dengan penerapan trasintegrasi ilmu mulai dari ontologi, epistemilogi dan sampai pada aksioloigi,” jelas alumni PhD The University of Melbourne Australia, Doktor UIN Jakarta dan MA dari McGill Univversity, Montreal Canada ini. (uci)