JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - BPOM di Jambi melakukan pengawasan rutin khusus Ramadhan dan Idul Fitri 1444 Hijriyah.
Dalam konferensi pers yang dilaksanakan BPOM di Jambi dengan mengundang anggota DPR RI dari Komisi IX Sutan Adil Hendra, Bea Cuka, Korem 042/Gapu, Polda Jambi, Kejati Jambi, Disperindag Provinsi Jambi, Kwarda Jambi, Deputi Bidang Penindakan dan undangan lainnya, ternyata hasil temuan pengawasan pada produk makanan dan minuman maupun kosmetik ditahun ini mengalami penurunan temuan dibandingkan tahun sebelumnya.
Kepala BPOM Pusat Dr. Ir. Penny Kusumatasruti Lukito, MPC mengatakan, jelang Idul Fitri, bakal banyak peningkatan kebutuhan masyarakat terhadap makanan dan minuman.
"Banyak juga upaya yang berniat tidak baik dari oknum suplier. Sehingga diperlukan investigasi bersama lintas sektoral. Karena ini adalah bentuk kerjasama kita untuk melindungi dunia usaha pangan, yang taat akan peraturan dan melindungi masyarakat dari produk makanan dan minuman yang berbahaya," kata Kepala BPOM Pusat Dr. Ir. Penny Kusumatasruti Lukito, MPC Senin (17/4).
Sementara, Kepala BPOM di Jambi, Alex Sander, S.Farm.,Apt.,M.H menambahkan, dari hasil pemeriksaan sarana distributor pagan dari tiga Kabupaten Kota se-Provinsi Jambi dengan total 56. 44 memenuhi ketentuan dan 12 tidak memenuhi ketentuan. Terkait dengan pemeriksaan takjil pasar bedug dari lima Kabupaten Kota se-Provinsi Jambi dengan total 366 sampel memenuhi syarat.
"Sedangkan untuk pagan di sarana tidak memenuhi temuan, pertama tanpa izin edar sebanyak 25 item dan 1.881 pcs, kedua rusak, penyok, kempot dan kempes dari 1 item dengan 7 pcs, dan kadaluarsa 1 item dengan 100 pcs. Dan negera mengalami kerugian sebesar Rp 407 juta rupiah," jelas Kepala BPOM di Jambi, Alex Sander, S.Farm.,Apt.,M.H.
Anggota Komisi IX DPR RI Sutan Adil Hendra mengapresiasi langkah yang dilakukan BPOM, sikap cepat yang dilakukan BPOM di Jambi, dapar diberikan apresiasi dan dukungan agar masyarakat mendapatkan produk yang aman dikonsumsi.
"Apa yang dilakukan BPOM merupakan wujud kecintaan kepada masyarakat, khususnya masyarakat Jambi," tandas Sutan Adil Hendra. (*)