JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi dr.MHD Fery Kusnadi, Sp.OG mengimbau kepada seluruh masyarakat Provinsi Jambi dalam menjalankan Ibadah Puasa, kita harus memperhatikan gizi seimbang agar tubuh menjadi sehat.
Cinta sehat dengan Gizi seimbang Gizi seimbang merupakan susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan mempertahankan berat badan normal untuk mencegah masalah gizi.
Kadinkes mengatakan yang harus kita lakukan jika kita ingin tetap sehat seperti, pertama, syukuri dan nikmati anekaragam makanan pada saat berbuka Puasa dan Pada waktu makan sahur.
"Bersyukur kita bisa menjalankan ibadah puasa pada setiap hari di Bulan Ramadhan jangan lupa, bahwa nikmatnya makan ditentukan oleh kesesuaian kombinasi anekaragam (makanan pokok, lauk pauk, sayuran dan buah-buahan) dan bumbu, cara pengolahan, penyajian makanan yang sehat dan suasana makan yaitu cara makan yang baik adalah makan yang tidak tergesa-gesa dengan demikian makanan dapat dikunyah, dicerna dan diserap oleh tubuh lebih baik," sampai dr.Fery.
Kemudian, imbauan kedua agar masyarakat banyak makan sayuran dan cukup buah-buahan.Secara umum sayuran dan buah-buahan merupakan sumber berbagai vitamin, mineral, dan serat pangan. Sebagian vitamin, mineral yang terkandung dalam sayuran dan buah-buahan berperan sebagai antioksidan atau penangkal senyawa jahat dalam tubuh.
"Badan Kesehatan Dunia (WHO) secara umum menganjurkan konsumsi sayuran dan buah-buahan untuk hidup sehat sejumlah 400 g perorang perhari, yang terdiri dari 250 g sayur (setara dengan 21/2 porsi atau 21/2 gelas sayur setelah dimasak dan ditiriskan) dan 150 g buah. (setara dengan 3 buah pisang ambon ukuran sedang atau 11/2 potong pepaya ukuran sedang atau 3 buah jeruk ukuran sedang). Bagi orang Indonesia dianjurkan konsumsi sayuran dan buah-buahan 300-400 g perorang perhari bagi anak balita dan anak usia sekolah, dan 400-600 g perorang perhari bagi remaja dan orang dewasa.
Sekitar dua-pertiga dari jumlah anjuran konsumsi sayuran dan buah-buahan tersebut adalah porsi sayur," kata Kadinkes.
Ketiga, lanjut dr.Fery, sediakan lauk pauk yang mengandung protein tinggi
Lauk pauk terdiri dari pangan sumber protein hewani dan pangan sumber protein nabati. Kelompok pangan lauk pauk sumber protein hewani meliputi daging ruminansia (daging sapi, daging kambing, daging rusa dll), daging unggas (daging ayam, daging bebek dll), ikan termasuk seafood, telur dan susu serta hasil olahnya. Kelompok Pangan lauk pauk sumber protein nabati meliputi kacang-kacangan dan hasil olahnya seperti kedele, tahu, tempe, kacang hijau, kacang tanah, kacang merah, kacang hitam, kacang tolo dan lain-lain.
"Kebutuhan pangan hewani 2-4 porsi (setara dengan 70- 40 gr/2-4 potong daging sapi ukuran sedang atau 80-160 gr/2-4 potong daging ayam ukuran sedang atau 80-160 gr/2-4 potong ikan ukuran sedang) sehari dan pangan protein nabati 2-4 porsi sehari ( setara dengan 100-200 gr/ 4-8 potong tempe ukuran sedang atau 200-400 gr/ 4-8 potong tahu ukuran sedang) tergantung kelompok umur dan kondisi fisiologis (hamil, menyusui,lansia, anak, remaja, dewasa)," paparnya.
Selanjutnya, imbauan keempat, mengonsumsi anekaragam makanan pokok
Makanan pokok adalah pangan mengandung karbohidrat yang sering dikonsumsi atau telah menjadi bagian dari budaya makan berbagai etnik di Indonesia sejak lama.Contoh pangan karbohidrat adalah beras, jagung, singkong, ubi, talas, garut, sorgum, jewawut, sagu dan produk olahannya. Makanan pokok biasanya juga terkandung antara lain vitamin B1 (tiamin), B2 (riboflavin) dan beberapa mineral. Mineral dari makanan pokok ini biasanya mempunyai mutu biologis atau penyerapan oleh tubuh yang rendah.
Imbauan Kelima, batasi konsumsi pangan manis, asin dan berlemak. Pentingnya konsumsi gula 50 g (4 sendok makan), natrium lebih dari 2000 mg (1sendok teh) dan lemak/minyak total 67 g (5 sendok makan) per orang per hari, jika dikosumsi lebih dari kebutuhan tersebut akan meningkatkan risiko hipertensi, stroke, diabetes, dan serangan jantung.
Apalagi makanan siap saji perhatikan Informasi kandungan gula, garam dan lemak serta pesan kesehatan yang tercantum pada label pangan dan makanan.
" Selanjutnya Minum air putih yang cukup dan aman pada saat berbuka sampai sahur minimal 8 gelas. Air diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal sehingga keseimbangan air perlu dipertahankan dengan mengatur jumlah masukan air dan keluaran airyang seimbang. Persentase kadar air dalam tubuh anak lebih tinggi dibanding dalam tubuh orang dewasa. sehingga anak memerlukan lebih banyak air untuk setiap kilogram berat badannya dibandingkan dewasa gangguan terhadap keseimbangan air di dalam tubuh dapat meningkatkan risiko berbagai gangguan atau penyakit, antara lain: sulit ke belakang (konstipasi), infeksi saluran kemih, batu saluran kemih, gangguan ginjal akut dan obesitas," tambah Kadinkes.