“Kenapa harus ninggalin saat gue masih bisa berteman baik, persahabatan dan percintaan itu beriringan, walau sulit diterima.” Balas Aresa.
“Kalo Arjuna yang merasa ditinggalin gimana?” pertanyaan terkahir dari Azer. Dan semoga jawaban yang dicari Azer bersua. Soalnya, Azer tengah menimang – nimang, harus menyampaikan atau dipendam lebih lama. Soal rasa yang tadinya ia pikir trial menyambangi malam menetap dalam waktu yang lama. Soal rasa tabu yang mungkin mampu diperjelas oleh Aresa.
“99% persen cinta nggak akan lengkap kalo 1% eksistensi Arjuna nggak ada,”
Azer dipukul mundur, eksitensi satu persen yang jadi penentu segalanya. Azer patah hati, adanya dia nggak ada apa – apanya dari secuil Arjuna. Dan rasa antah barantah ini nggak lebih baik ada dari hari dimana satu persen yang bisa segalanya itu jadi penentu soal langkah, keputusan manusia itu keberadaan yang luar biasa, sebab bisa tiba – tiba bahagia bisa juga beri luka tak terkira. (Bersambung)
Ari Hardianah Harahap--