Tokoh Nasional Ini Khawatir Sri Mulyani Mengundurkan Diri

Jumat 31-03-2023,17:19 WIB
Editor : Dona Piscesika

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID - “Yang paling saya khawatirkan saat ini adalah: Sri Mulyani mengundurkan diri,” begitu Dahlan Iskan, tokoh nasional mantan Menteri BUMN menulis dalam artikel yang ditayangkan disway.id.

 

Katanya, bukan main sulit posisi menteri keuangan itu. Keterangannya di komisi XI DPR Selasa lalu terlihat seperti seorang pembohong. Terutama setelah besoknya, angka-angka yang berbeda dikemukakan Menko Polhukam Mahfud MD. Angka-angka itu dibeberkan lengkap di depan Komisi III DPR, lanjut Dahlan. 

 

BACA JUGA:Bos Bea Cukai Jawab Nyanyian Mahfud MD Soal Dugaan Manipulasi Surat Cukai Emas Batangan Jadi Emas Mentah

 

“Tentu Sri Mulyani bukan tipe pembohong. Tapi terlihat jelas bahwa angka-angka yang dia ungkapkan seperti sebuah usaha menutupi sebuah kejahatan. Maka betapa sulit posisi Sri Mulyani setelah rapat dengar pendapat menko dengan komisi III itu,” lanjut tulisannya. 

 

Menurut Dahlan, kalau Sri Mulyani memang dikenal suka berbohong mungkin dia akan bisa cuek saja. Persoalannya Sri Mulyani adalah orang yang selama ini terpercaya.

 

“Saya setuju dengan Mahfud MD bahwa Sri Mulyani bukan pembohong. Sri Mulyani hanya menerima angka-angka itu dari anak buahnya. Sri Mulyani harus percaya pada angka yang disampaikan padanya itu,” lanjut Dahlan. 

 

Di satu pihak menkeu harus menyemangati anak buah: agar program kerja bidang keuangan mencapai target. Sesekali juga harus membela anak buah.

 

Di lain pihak kini dia tidak bisa lagi menghindar: begitu banyak anak buahnya yang menyebabkan dirinya terpojok. Di muka publik pula. Di masalah yang begitu sensitif: korupsi dan pencucian uang.

 

“Sebagai menteri yang dikenal bersih, Sri Mulyani menjadi terlihat seperti tidak berdaya di dalam kandang buaya anak buahnya. Idealisme dan keinginannya untuk bersih begitu besar. Tapi yang terbongkar sekarang ini begitu nyata: soal pencucian uang yang sampai menumpuk begitu lama dan begitu besar,” lanjutnya lagi. 

 

Dahlan Iskan khawatir, jangan-jangan Sri Mulyani mulai berpikir, untuk apa lagi jadi menteri. Keinginan baiknya yang tinggi mentok di kenyataan kerja anak buah. Harapannya yang begitu tinggi kandas di keruwetan birokrasi. 

 

“Untuk apa lagi jadi menteri. Gaji sebagai menteri begitu kecil. Peluangnya untuk jadi sesuatu yang lebih tinggi juga sudah hampir tidak ada lagi. Lalu untuk apa kelelahan pikiran, mental, dan fisik Sri Mulyani. Kalau ujung-ujungnya semua pengabdian itu tenggelam oleh kasus-kasus besar seperti ini,” kata Dahlan lagi. 

 

Keinginan Sri Mulyani menegakkan sesuatu ternyata seperti menegakkan benang basah. Hanya pejuang sejati yang tidak frustrasi dengan kenyataan seperti itu. 

 

Forum Komisi III DPR dengan menko Polhukam Rabu lalu benar-benar telah membuat posisi Sri Mulyani begitu sulit. Khususnya sebagai menteri. Bukan sebagai pribadi.

 

Dahlan juga membayangkan betapa frustrasi Sri Mulyani. Ke pihak luar dia menghadapi opini publik yang begitu kejam. Tanpa ada peluang lagi baginya untuk mengelak, membantah, atau meluruskan.

 

Ke dalam dia harus menghadapi anak buah dengan perasaan jengkel yang memuncak.

 

“Harapan saya Sri Mulyani adalah pejuang sejati: pilih menyelesaikan persoalan yang begitu besar, begitu penting dan begitu sensitif. Jangan pernah punya pikiran mundur lagi, pun dengan alasan diperlukan di lembaga keuangan dunia. Maka saya ucapkan selamat berjuang sebagai pejuang,” doa Dahlan melalui tulisannya. (*)

Kategori :