JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Persoalan angkutan batu bara di Provinsi Jambi kian rumit. Kemacatan jalan terus menjadi keluhan masyarakat, khusunya di kawasan Tembesi, Bulian hingga Kota Jambi.
Salah satu persoalannya adalah karena terlalu banyaknya truk angkutan batu bara yang beroperasi di Jambi.
Dirlantas Polda Jambi Kombes Pol Dhafi mengatakan, saat ini angkutan truk batu bara sudah dibatasi 4.000 per hari, namun masih terjadi kemacetan.
"Kita pantau terus, kalau masih macet juga akan kita kurang lagi kuotanya menjadi 2.000 angkuta batu bara per hari. Kalau macetnya masih parah, akan Saya hentikan (setop)," tegasnya.
Lebih lanjut Dhafi mengatakan, pihaknya juga telah melakukan pendataan truk batu bara dengan pelat luar (non BH). Totalnya ada 4.731 truk.
"Saat ini 36 persen dari 4.731 itu sudah proses mutasi. 1 Mei nanti kita akan tindak, truk batu bara non BH tidak boleh jalan lagi. Namun ini harus diperkuat dengan peraturan daerah," sebutnya.
"Dari jumlah angkutan batu bara yang beroperasi di Jambi ini, 40 persennya merupakan pelat luar," ujarnya.
Pihaknya kata Dhafi, terus berupaya bagaimana kemacetan ini bisa terurai. Petugas kepolisian terus memantau di memberi tindakan dilapangan. Hak itu demi kelancaran dan kenyamanan masyarakat.
"Saya juga sampai minta bantuan jembatan timbang portebel ke Kakorlantas. Kini sudah di jalan. Harusnya Pemprov melalui Dishub bisa megadakan jembatan timbang ini," tuturnya. (hfz)