Jara itu suka dipuji, diperlakukan dengan lemah lembut, yang apa – apanya dittanya perihal pendapatnya, dipertimbangkan kemaunnya, biar jadi merasa kalo dia itu ada dan dibutuhkan. Jadi, seandainya ditanya perihal belahan jiwa, Jara akan mencari yang memenuhi dua kriteria yang sudah disebutkan. Jara nggak percaya cinta, bukan berarti ia menutup pintu hati, jika ada manusia yang bisa bawa dan tawarkan cinta padanya, mengapa harus Jara tolak?
Kantornya hari ini ramain, sebab kesian kali dalam setahun ini kembali rekan sejawatnya melepas lajang, undangannya diseberkan dengan senyuman cerah, ucapan selamat tak berhenti bergilir datang dari mulut ke mulut. Jara turut bahagia, namun tak ayal ia kecewa, sebab dulu ada yang pernah bawa dirinya juga kedalam cinta sedalam Samudra tapi ia tenggelam tanpa tahu arus pulang, buat dia kesakitan dan terpuruk di jurang laut, sampai akhirnya Jara kembali berdiri dan kali ini bersikeras pada hatinya, tidak ada lagi namanya teman hidup. Sendiri lebih baik dibanding tersakiti. Dulu ada yang beri ucapan, “Langgeng ya sama Jara, dia anaknya suka overthingking.” “Iya, terimakasih. Tapi sebelum over, kali ini pikirannya udah lebih dulu dibagi ke saya.” Jara masih tabu perihal ia yang tiba – tiba merasa sangat malu dan bersemangat dalam satu waktu, yang rasanya bahagia walau hanya dengan menatap wajah pria yang menjanjikannua kehidupan yang lebih bahagia di ranah baru, katanya nanti ada waktu di anatar hiruk pikuknya kota kita akan pulang, sembari berkeluh kesah, kalo ternyata tiap harinya itu lelah. Lalu aka nada hari – hari dimana kita bertengkar kecil perihal hal – hal yang menyatukan isi kepala, menata isi perabot rumah sebab ada anggota keluarga baru yang akan bertumbuh diantara mereka. Dan hingga nanti mereka harus mengungsi di sudut desa, berdua, nikmati masa tua sembari menghirup aroma teh dan kopi di gelas masing – masing, menasehati anak muda perihal jalannya hidup. Bukan titpikal pria romanti syang beri bunga dan banyak hadiah, tapi perlakuannya yang berusaha selalu ada saat Jara susah, lebih dari cukup dari banyaknya kata cinta yang harus diungkapkan. Pertanyaa sederhana bagaimana harinya berjalan dan waktu yang diluangkan dia kahir pekan untuk dihabiskan bersama, lebih dari cukup untuk menggambarkan kalo nyatanya mereka jatuh cintanya bersama. Itu yang Jara percayai, hingga hari dimana nomornya tak lagi bisa jara hubungi, eksistensinya tak lagi bisa Jara temui. Hingga, hari dimana Jara dipaksa senyum diantara semraut hati, ia kembali menemui sang pujaan hati, didepan altar dengan dekorasi putih ala mimpinya, yang sayangnya bukan ia digenggamannya. Jara patah hati, lagi – lagi karena ekspetasi. (Bersambung)“Mendung Dini Hari”
Sabtu 11-03-2023,04:16 WIB
Editor : Setya Novanto
Kategori :
Terkait
Kamis 04-05-2023,15:27 WIB
“The Memorable”
Senin 01-05-2023,05:06 WIB
“Happines”
Sabtu 29-04-2023,07:25 WIB
Bagian 13: “Dumb and Dumber”
Jumat 28-04-2023,05:53 WIB
Bagian 12: “Manusia Ajaib”
Selasa 25-04-2023,07:16 WIB
Another Universe: “Sesal Yang Tak Sampai”
Terpopuler
Rabu 31-12-2025,08:41 WIB
WOW Lightening Facial Serum B ERL, Solusi Tepat untuk Kulit Kusam, Flek Hitam, dan Tanda Penuaan Dini
Rabu 31-12-2025,06:45 WIB
Update Harga Emas di Pegadaian Rabu 31 Desember 2025, Akhir Tahun 2025, Harganya Anjlok
Rabu 31-12-2025,05:28 WIB
RESMI! BRI Jalin Kemitraan dengan Barcelona Sebagai Partner Perbankan
Terkini
Rabu 31-12-2025,19:21 WIB
Program Unggulan Bupati Tanjabtim, 568 Siswa SD dan MI di Sabak Barat Dapat Seragam Sekolah Gratis
Rabu 31-12-2025,17:38 WIB
Penanganan Tujuh Ruas Jalan Nasional Aceh Tamiang Berangsur Pulih
Rabu 31-12-2025,17:33 WIB
Mulai Besok Kartu SIM Wajib Biometrik Wajah Telkomsel Jamin Keamanan Data Pelanggan
Rabu 31-12-2025,17:25 WIB