JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Solusi utama angkutan batu bara agar tak mengganggu masyarakat Jambi hanya jalan tambang khusus. Sejauh ini realisasi jalan ini belum signifikan, tepatnya 5 persen sejak ground breaking (peletakan batu pertama) pada September 2022 lalu atau telah berjalan 6 bulan.
Kendati demikian, dengan strategi dan percepatan beberapa waktu kedepan pihak pembuat Hauling Road ini masih optimis bisa mengejar target tahap 1 pekerjaannya hingga Desember 2023. Apalagi beberapa pekan lalu Plh Dirjen Minerba Kementerian ESDM sudah langsung meninjau lokasi itu.
Hal ini diakui oleh Humas PT.Putra Bulian Properti Jayadi selaku investor pembuat jalan khusus. Kata Dia, pekerjaan pihaknya tahap 1 dikerjakan sepanjang 77 Kilometer dari Dusun Mudo ke Kilangan (Muara Bulian Batanghari) . Dari rencana keseluruhan yang akan ditangani 143 Kilometer PT.PBP.
"Sejauh ini belum terlalu signifikan karena kami sedang proses Amdal yang diharapkan bisa selesai pertengahan Maret ini. Untuk progres saat ini setidaknya sudah 5 persen namun kita yakin kalau sudah perkerasan nantinakan meningkat persentasenya," sebutnya Kepada Jambi Ekspres (3/3/2023).
Angka itu berasal dari 9 kilometer jalan yang sudah dibuka dan sedang persiapan pembangunan badan jalan di Sakean-Kemingking-Dusun Mudo. "Prosesnya karena kami melalui lahan gambut akan dibersihkan dulu," katanya.
Jayadi menyebut sebagai pengelola pihaknya menggunakan main Kontraktor PT.WIKA. Dengan teknis pekerjaan dibagi menjadi 5 titik masing-masing 15 Kilometer untuk total 77 Kilometer. "5 titik ini akan kerja secara bersamaan, kalau tidak tak akan terkejar," akunya.
Untuk sisa pekerjaan tahap 2, Jayadi mengakui masih dalam pertimbangan.
"Tahap 2 lanjutan setelah kami lihat situasi kondisi daei tahap 1 bagaimana hasilnya. Kalau menjanjikan dari hasil value-nya kami lanjutkan tahap 2 nya," ucapnya.
Meski demikian ia mengakui jika dari sisi bisnis tak menjanjikan dan tak dilanjutkan PT.PBP maka ada langkah yang disiapkan. Yakni akan dibuka jalur jalan dari tahap 1 menuju jalan umum. "
Sebagai solusi awal atasi masalah macet kami bisa buka In dan Out di kilometer 50 simpang tempino," terangnya.
Ia menambahkan sejauh ini tak ada kendala berarti untuk menyelesaikan jalan khusus. Begitu juga untuk permasalahan harga tanah yang tak lagi menjadi kendala. "Tentu ada satu dua titik lagi yang diselesaikan," akunya.
Masih kata Jayadi, pihaknya tetap optimis pekerjaan jalan yang berbentuk pengerasan bukan aspal ini bisa selesai pada Desember 2023 sesuai target dari Gubernur Jambi. "Kita tetap optimis paling tidak sudah 85 persen tentu dengan dukungan semua pihak, Pemprov dan Kementerian," akunya. (aan)