Pelaku UMKM Menyediakan QRIS untuk Transaksi Keuangan
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Pandemi Covid-19 lalu telah menjadi momentum bagi pemerintah untuk mempercepat transformasi digital. Akselerasi digitalisasi menjadi salah satu kunci percepatan pemulihan dan peningkatan daya saing ekonomi nasional, termasuk dalam meningkatkan produktivitas dan kinerja UMKM saat ini.
Peran UMKM sangat besar dalam pemulihan ekonomi nasional, oleh karena itu, pihak-pihak yang bersentuhan langsung dengan UMKM tentunya diharapkan memberikan kontribusi yang nyata untuk membantu perkembangan UMKM di era digitalisasi. Salah satu yang tentunya dapat mengambil peran penting dalam digitalisasi UMKM ini yaitu pihak perbankan. Tidak hanya sekadar membantu permodalan, namun juga dalam hal pemasaran produk UMKM yang dihasilkan oleh UMKM melalui berbagai media digital saat ini.
Komitmen pihak perbankan untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Provinsi Jambi, dapat dilakukan melalui perluasan cakupan kategori pengembangan UMKM mulai dari subsisten, potensial, sukses, digital hingga ekspor. Apalagi dari sisi tenaga kerja, UMKM mampu menyerap 97% dari total tenaga kerja, meski belum semua pelaku UMKM yang masuk ke ekosistem digital dan memanfaatkan e-commerce.
Berdasarkan data dari Bank Indonesia pemulihan ekonomi Jambi di tahun 2022 semakin baik dengan situasi pandemi Covid-19 yang semakin terkendali meskipun dihadapkan pada berbagai risiko ekonomi yang membayangi ekonomi Jambi maupun Indonesia secara umum. Di mana sektor UMKM menjadi salah satu penopang pertumbuhan ekonomi tersebut. Dan untuk itu, Bank Indonesia berkomitmen untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Provinsi Jambi, antara lain melalui perluasan cakupan kategori pengembangan UMKM mulai dari subsisten, potensial, sukses, digital hingga ekspor.
Bank Indonesia juga berkomitmen untuk mengambil peran dalam mendukung pengembangan UMKM di wilayah Jambi. Pengembangan dan pemberdayaan UMKM oleh Bank Indonesia difokuskan pada dua strategi, yaitu mendorong peran intermediasi perbankan kepada UMKM dan peningkatan kapasitas UMKM melalui pemanfaatan media digital. “Berbagai program telah dijalankan untuk mendukung terwujudnya UMKM yang berkualitas dan terjaga keberlangsungan usahanya. Upaya tersebut salah satunya diwujudkan melalui program Wirausaha Unggulan Bank Indonesia (WUBI) Provinsi Jambi yang telah dilakukan pendampingan oleh Bank Indonesia sehingga terbentuk ekosistem yang berkualitas, pengembangan kapasitas kewirausahaan, serta peningkatan akses pembiayaan dan asesmen,” jelas Hermanto, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi.
Tidak hanya, pemberian perhatian pada pengembangan industri kreatif, UMKM yang memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian juga perlu diperhatikan. Hal itu dapat dilakukan melalui kerjasama dengan UMKM binaan yang menghasilkan produk khas tradisional Jambi maupun kerajinan lainnya. Pengembangan juga dilakukan secara menyeluruh (end-to-end) dikolaborasikan dengan pemanfaatan teknologi digital mulai dari digitalisasi sistem pembayaran melalui penerapan QR Code Indonesian Standard (QRIS) hingga akses ke pasar digital nasional. Dalam rangka mendukung pengembangan UMKM dan melestarikan kerajinan khas Jambi, demi kebangkitan UMKM Indonesia melalui transformasi digital. “Kita ingin UMKM naik kelas, sebelum melakukan ekspor produk yang dihasilkan oleh UMKM baiknya masuk e-commerce terlebih dulu, kalau tidak maka terbatas pasarnya,”kata Hermanto.
Selama tahun 2022 Bank Indonesia telah menyediakan lebih dari QRIS untuk UMKM agar lebih mudah dalam hal transaksi keuangan. “Tahun ini harusnya meningkat lagi, targetnya yaitu 45 persen dari total tahun lalu,” imbuhnya.
Sementara itu, Gubernur Jambi, melalui Asisten Administrasi Umum, Jangcik Mohza, S.Pd., M.Si menyampikan apresiasi kepada Bank Indonesia dan pihak perbankan yang sangat peduli dan konsisten dalam membina UMKM di Provinsi Jambi, baik pembinaan dan supervisi teknis maupun dengan pemberian berbagai bantuan. “Tentunya sangat membantu tumbuh kembang UMKM di Provinsi Jambi, yang kemudian bisa membuka lapangan kerja, dan selanjutnya memberikan multiplier effect (efek berlipat ganda) bagi Provinsi Jambi,” sebutnya baru-baru ini. (kar)