Fix!, BBM Sawit Mulai 1 Februari, Program BBM Sawit Bakal Serap Tenaga Kerja 1.653.974 Orang

Selasa 17-01-2023,06:55 WIB
Editor : joni trumanbe

Rekomendasinya tidak ada pengaruh signifikan atas penggunaan B35, dimana telah dilakukan perbaikan pada spesifikasi Biodiesel yang digunakan untuk campuran tersebut.

Sementara sebagai persiapan implementasi B40, telah dilaksanakan Uji Jalan (Road Test) B40 yang telah dilaunching Menteri ESDM pada 27 Juli 2022, sebagai rangkaian akhir dari pengujian.

Hasil uji ini digunakan sebagai dasar pertimbangan sebelum implementasi B40. Pada uji jalan B40 ini, dilakukan pengujian pada dua jenis campuran bahan bakar B40 yaitu B30D10 dengan formula campuran 30% Biodiesel (B100*) ditambah 10% Diesel Nabati/Diesel Biohidrokarbon/HVO (D100) juga 60% Minyak Solar (B0), dan B40 dengan formula campuran 40% Biodiesel (B100*) ditambah 60% Minyak Solar (B0).

Pada kesempatan ini, Edi menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak antara lain Kemenko Bidang Perekonomian, Kemenko Marves, BPDPKS, BBPMGB Lemigas, BBSP KESDM, BRIN, PT Pertamina (Persero), APROBI, Gaikindo  serta pihak-pihak lainnya yang mendukung upaya peningkatan pencampuran bahan bakar nabati jenis biodiesel ke dalam bahan bakar minyak jenis minyak solar menjadi di atas 30%, yaitu pengujian penggunaan B35 dan uji jalan B40.

“Kementerian ESDM terus berkomitmen untuk mendukung rencana implementasi B35 maupun B40, terima kasih atas dukungan dan upaya bersama semua pihak. Kami berharap bapak ibu semua terus berkontribusi dalam pengembangan BBN maupun energi baru terbarukan,” pungkas Edi.

Sebagai informasi, kegiatan Sosialisasi Implementasi Penggunaan B35 dan Hasil Kegiatan Uji Jalan (Road Test) B40 pada Kendaraan Bermesin Diesel merupakan upaya fasilitasi dan koordinasi dengan Kementerian/Lembaga dan pemangku kepentingan terkait.

Sosialisasi dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian/Lembaga, Badan Riset/Akademisi, Badan Usaha, Asosiasi dan perwakilan dari akademisi dan mahasiswa di sekitar Bandung.

Fakta Menarik Tentang Kelapa Sawit

Dikutip Jambi Ekspres dari esdm.go.id,  Direktur Bioenergi, Andriah Feby Misna memaparkan beberapa fakta menarik tentang kelapa sawit.

Hal ini disampaikan Andriah dalam Kajian Strategis yang diselenggarakan oleh Society of Renewable Energy dan Divisi Kajian Strategis HIMATEK-ITB pada Sabtu lalu (7/3) 

Fakta menarik sawit, pertama Indonesia memiliki perkebunan kelapa sawit terbesar di dunia dengan jumlah lebih dari 700 perkebunan kelapa sawit yang dikembangkan di seluruh wilayah Indonesia.

Total luas lahan sawit sekitar 14,68 juta hektar, dimana 40%-nya dimiliki oleh petani kecil. Menurut data Kementan tahun 2017, potensi pengembangan sawit adalah 35 juta ton CPO, 146 juta ton TBS, dan 26,3 juta ton TBK. Mayoritas produksi sawit Indonesia diekspor dan menghasilkan devisa lebih dari 20 Miliar USD per tahun.

Kedua, produksi sawit secara nasional pada tahun 2015 sebesar 31,07 juta ton, tahun 2016 sebesar 31,73 ton dan terus meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2019, produksi sawit nasional mencapai 42,87 juta ton.

Peningkatan produksi sawit nasional tersebut diikuti dengan peningkatan produksi biodiesel berbasis sawit nasional. Adapun produksi biodiesel berbasis sawit nasional pada tahun 2016, 2017, 2018 dan 2019 adalah sebesar 3,65 juta kL, 3,41 juta kL, 6,16 juta kL, dan 8,37 juta kL.

Ketiga, kelapa sawit bukanlah penyebab deforestasi. Konvensi hutan primer untuk pemanfaatan lain telah dimulai sebelum ekspansi perkebunan kelapa sawit dimulai. Perkebunan sawit tumbuh dan menempati lahan yang sudah terdegradasi. Menariknya, kelapa sawit justru mengubah lahan terdegradasi menjadi area produktif. Perkebunan kelapa sawit yang dikonversi langsung dari hutan produksi hanya sekitar 3%.

Kini pemanfaatan sawit sebagai sumber BBN mencapai tahap implementasi B30 yang diberlakukan mulai Januari 2020 lalu.

Kategori :