JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Wakil Menteri Ketenagakerjaan RI Afriansyah Noor melakukan sidak ke PetroChina International Jabung Ltd di Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi.
Perusahaan distributor minyak dan gas terbesar asal China itu memang jadi bulan-bulanan dalam beberapa waktu terakhir. Tak hanya dipanggil oleh pemerintah daerah, DPRD dan disorot masyarakat, terakhir (15/1), PetroChina juga didatangi langsung oleh Wakil Menteri Ketenagakerjaan RI Afriansyah Noor Afriansyah Noor datang didampingi Fadli Sudria, Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Jambi dan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bahari. Selain berdialog dengan petinggi PetroChina, Wamen Afriansyah juga memeriksa beberapa lokasi pekerjaan PetroChina di Kecamatan Betara dan Tebing Tinggi. Sebenarnya ada peristiwa apa sampai PetroChina jadi bulan-bulanan dalam beberapa waktu terakhir? Semua berawal dari terjadinya ledakan pipa gas PetroChina pada Jumat 18 Desember 2022 lalu. Peristiwa ini telah menyebabkan dua pekerja tewas dan enam yang lain mengalami luka-luka. Kapolres Tanjab Barat AKBP Muharman Arta mengatakan, adapun korban pertama yang meninggal dunia bernama Kastalani, alm meninggal pada Jumat (23/12) pasca mendapat perawatan intensif di RS Pertamina Jakarta. Kastalani mengalami luka bakar. Ia diterbangkan ke jakarta sejak 19 Desember melalui transportasi udara. Adapun ledakan pipa ini terjadi di area NEB#9 di Desa Pematang Buluh Kecamatan Betara Kabupaten Tanjab Barat pada Minggu, 18 Desember 2022 pukul 01.45 WIB . Ketika itu delapan pekerja sedang melakukan perbaikan terhadap pipa gas yang bocor. Ketika melakukan pekerjaan terhadap trunk line 12" itu, tiba-tiba keluar semburan api kemudian terjadi ledakan. Sementara itu, korban kedua yang meninggal dunia bernama Randi Afrianto (25 tahun), Alm Randi meninggal dunia pada Sabtu (24/12). Randi meninggal di RS Pertamina Jakarta setelah mendapat perawatan intensif bersama rekannya yang lain sejak 19 Desember 2022. Field Manager Jabung Arief, Hari Suseno menyampaikan saat terjadi kecelakaan, semua pekerja menggunakan APD lengkap sesuai prosedur. Semua juga dilengkapi dokumen izin kerja. Vice President HR & Relations SKK Migas – PetroChina International Jabung Ltd, Dencio Renato Boele menyampaikan duka mendalam atas meninggalnya alm Kastalani dan Randi. “Kami tidak dapat membayangkan kesedihan keluarga yang ditinggalkan. Meski demikian, kami akan memberikan pendampingan terbaik bagi keluarga di masa berkabung ini,” ujarnya. Dengan perkembangan terbaru ini, PetroChina mengumumkan dua korban meninggal dan enam korban luka-luka menyusul terjadinya kecelakaan Kerja di area NEB#9. Sampai dengan Sabtu (24/12), empat pekerja dirawat di rumah sakit di Jakarta, dan satu orang dirawat di rumah sakit di Jambi. Seorang pekerja yang sebelumnya diizinkan beristirahat di rumah telah dirujuk ke rumah sakit di Jakarta untuk pengecekan kembali kondisinya dan melanjutkan perawatan pasca-insiden. Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel Anggono Mahendrawan mengatakan pihaknya akan terus memantau perkembangan kondisi korban lainnya yang masih dirawat intensif di Rumah Sakit. Saat ini lokasi NEB#9 juga telah berada dalam penjagaan ketat guna investigasi menyeluruh tanpa ada hambatan. SKK Migas juga dikatakan Anggono akan memantau hasil investigasi di lapangan. Sementara itu Dinas Ketenagakerjaan Tanjab Barat bersama Polres Tanjab Barat telah melakukan pemeriksaan terhadap beberapa pihak yang terkait dengan insiden ini, termasuk beberapa perusahaan yang terlibat dalam pekerjaan di lokasi kejadian. Kadis Tenaga Kerja Tanjab Barat, Dianda Putra mengatakan, pihaknya sehari setelah kejadian pada Senin (19/12) langsung melakukan pemanggilan terhadap PetroChina guna memastikan semua korban ditangani secara serius dan memastikan kejadian seperti ini tidak akan terjadi lagi. Terkait kunjungan Wamen Afriansyah ke PetroChina, Kepala Disnakertrans Provinsi Jambi Bahari yang ikut rombongan di lapangan, mengatakan bahwa Wamen di lokasi banyak melakukan dialog dengan petinggi PetroChina. Selain itu Wamen Afriansyah juga memeriksa dua lokasi kecelakaan kerja di Betara dan Tebingtinggi. Menurut Bahari, dalam dialog dengan Wamen, PetroChina juga menyatakan komitmen mengevaluasi penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ke depan. (*)