JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) selaku pengelola jalan tol mencatat hingga saat ini ada 514 UMKM yang mengisi kios-kios di rest area jalan tol di Sumatera.
BUJT memang mewajibkan rest area atau Tempat Istirahat Pelayanan (TIP) mengalokasikan minimal 30% dari total luas lahan area komersial untuk UMKM pada Jalan Tol yang telah beroperasi maupun dalam tahap konstruksi. Kehadiran para pemilik UMKM di setiap TIP diharapkan semakin meningkatkan ekonomi lokal masyarakat. Selain itu memberikan kemudahan usaha dan keringanan bagi UMKM melalui kemitraan dan surat keterangan sebagai UMKM dari instansi yang berwenang, kemudian menjadikan pengembangan UMKM dengan TIP dapat diberikan akses terbatas ke luar Jalan Tol untuk perpindahan orang dan barang maupun logistik. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan peningkatan kualitas jalan tol dan rest area harus terus dilakukan secara berkelanjutan. Kehadiran rest area juga didorong untuk dapat memberikan manfaat ekonomi yang nyata bagi perekonomian masyarakat lokal, melalui penyediaan kios-kios bagi UMKM untuk mempromosikan produk dan kuliner lokal. Saat ini persentase UMKM pada TIP mencapai 72% dan 28% untuk non-UMKM. Sehingga secara keseluruhan total UMKM yang sudah mendirikan gerainya di seluruh TIP terbagi menjadi sebanyak 1.850 UMKM dan 709 Non-UMKM. Di wilayah Sumatera tercatat ada 514 UMKM, beroperasi di Jalan Tol Medan - Kualanamu - Tebing Tinggi, Jalan Tol Bakauheni - Terbanggi Besar, dan Jalan Tol Terbanggi Besar - Pematang Panggang, Kayuagung. Sementara di wilayah Kalimantan Timur ada 9 UMKM di TIP Jalan Tol Balikpapan - Samarinda. Total ada 1.850 UMKM yang telah mendirikan gerainya di seluruh TIP di Indonesia terbagi ke dalam TIP yang berada di beberapa ruas Jalan Tol. Di wilayah Banten (143 UMKM) di TIP Jalan Tol Jakarta - Tangerang, Jalan Tol Pondok Aren - Serpong, dan Jalan Tol Tangerang - Merak. Selanjutnya di wilayah Jawa Barat (419 UMKM) di TIP Jalan Tol Jagorawi, Jalan Tol Jakarta - Cikampek, Jalan Tol Cikampek - Palimanan, Jalan Tol Cikampek - Padalarang, Jalan Tol Padalarang - Cileunyi, dan Jalan Tol Palimanan - Kanci. Kemudian di wilayah Jawa Tengah (587 UMKM) di TIP Jalan Tol Kanci - Pejagan, Jalan Tol Pejagan - Pemalang, Jalan Tol Pemalang – Batang, Jalan Tol Semarang - Batang, Jalan Tol Semarang ABC, Jalan Tol Semarang - Solo, dan Jalan Tol Solo - Ngawi. Lalu di wilayah Jawa Timur (178 UMKM) di TIP Jalan Tol Ngawi - Kertosono, Jalan Tol Kertosono – Mojokerto, Jalan Tol Surabaya - Mojokerto, Jalan Tol Surabaya - Gempol, dan Jalan Tol Pasuruan - Probolinggo. Ketersediaan Tempat Istirahat Pelayanan (TIP) di Jalan Tol diharapkan tidak hanya menjadi tempat singgah atau istirahat saja, tetapi juga dapat menyediakan produk lokal. Siti selaku salah satu pedagang UMKM yang berada di TIP 260B Banjaratma Jalan Tol Pejagan - Pemalang sudah setahun lebih berjualan menawarkan produk khas daerah setempat. Dirinya menyebutkan berjualan di TIP saat ini memberikan keuntungan dari hasil penjualan yang didapatkan dari pengendara yang mampir ke tokonya. Produk UMKM yang dijualkan dari beragam cemilan maupun makanan khas seperti telur asin, wingko babat, ikan bandeng presto dan beragam oleh-oleh khas Jawa Tengah. "Sebelumnya saya berjualan di Pantura, dan semenjak ada Jalan Tol Trans Jawa ini saya pindah ke TIP 260B dan omsetnya semakin bertambah dan ramai pengunjung datang saat weekend. Harapan saya untuk penjualannya, pengunjung lebih banyak dan omsetnya lebih banyak lagi," ujar Siti. Selanjutnya Intan salah satu penjual batik asal Pekalongan, mengatakan penjualan batik ini ramai setiap harinya dan melonjak ketika weekend sehingga omset yang didapatkan juga cukup banyak. "Sebelum saya berjualan di TIP 260B ini saya mendapatkan omset yang kurang bagus, namun saat saya pindah kesini usaha saya semakin lancar dengan omset yang lebih dari sebelumnya," kata Intan. (*)