JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Wacana penghapusan tenaga honorer dilingkungan pemerintah terus mencuat. Terkait hal itu Wali Kota Jambi, Syarif Fasha meminta para tenaga honorer di Pemkot Jambi tidak panik.
Walikota dua periode itu menyebutkan, penghapusan tenaga honorer itu baru sebatas rencana. Bukan suatu keputusan pemerintah pusat.
“Penghapusan honorer tahun 2023 itu tidak gampang. Di Kementerian saja masih banyak tenaga honorer,” kata Fasha.
Fasha mengaku, banyak pertanyaan yang langung dari tenga honor masuk kepadanya terkait rencana penghapusan tenaga honorer tersebut.
“Saya tidak memprovokasi, tapi menenangkan mereka untuk tidak khawatir,” imbuhnya.
Apalagi saat ini sebut Fasha, ada lebih dari 2.000 tenaga honorer yang mengabdi baik di Sekolah Dasar (SD) maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Jambi.
Disisi lain, perbandingan untuk membiayai satu tenaga PPPK, pemerintah harus mengeluarkan tiga tenaga honorer.
“Begitu perbadingannya. Ini memang jadi dilema bagi kita,” sebutnya.
Pada perekrutan PPPK ini, pemerintah daerah tidak diberikan dana sedikit pun untuk membayar gaji PPPK. Beberapa waktu lalu kata Fasha, ia dan para walikota lainnya telah melakukan protes ke Pemerintah Pusat.
“Walaupun nanti gajinya lewat APBD, yang boleh mendaftar adalah mereka pegawai honorer Pemkot Jambi. Tidak boleh dari luar daerah dan dengan syarat ketentuan lainnya,” kata Fasha. (hfz)