“Selanjutnya Outcome dengan bobot 30 persen, mencakup pelaksanaan rencana yang ada di masterplan
smart city, untuk menilai sejauh mana setiap rencana dijalankan oleh pemerintah daerah,” terangnya.
Selanjutnya, mengenai Impact dengan bobot 20 persen, mencakup manfaat yang dirasakan masyarakat atas
implementasi program smart city, untuk mengukur manfaat dan perbaikan pelayanan publik bagi masyarakat, keterlibatan masyarakat, serta keberlanjutan program yang telah berjalan.
“Terakhir itu Program Percepatan atau Quick Win dengan bobot 20 persen, mencakup tingkat inovasi
program percepatan smart city, untuk menilai kreativitas dan daya inovasi pada program percepatan (Quick Win),” jelasnya.
Kata dia, hasil penilaian dari lima dimensi tersebut dikategorikan menjadi dua, yakni Indeks Pencapaian atau Rata-rata Bobot (performance) merupakan tingkat
pembangunan smart city dari masing-masing daerah.
“Indeks Pencapaian diperoleh dengan menghitung rata-rata Baseline, Output, Outcome, Impact, dan
Quick Win,” terangnya.